Senin, 31 Januari 2011

Kader Kesehatan

A. Definsi
Kader kesehatan masyarakat adalah laki–kali atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan. (Heru,1995:x)
Kader kesehatan masyarakat bertanggung jawab terhadap masyarakat setempat serta pimpinan yang ditunjuk oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan. Diharapkan mereka dapat melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh para pembimbing dalam jalinan kerja dari sebuah tim kesehatan. (Heru,1995:x)
Secara umum istilah kader kesehatan yaitu kader-kader yang dipilih oleh masyarakat tadi menjadi penyelenggara Posyandu. Banyak para ahli mengemukakan mengenai pengertian tentang kader kesehatan antara lain:
Menurut gunawan( kader kesehatan: “kader kesehatan dinamakan juga promotor kesehtan desa (prokes) adalah tenaga yang dipilih oleh dari masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat”.
Direktorat bina peran serta masyarakat Depkes RI memberikan batasan kader:
“Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela”.




B. Tujuan Pembentukan kader
Dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional, khusus dibidang kesehatan, bentuk pelayanan kesehatan diarahkan pada prinsip bahwa masyarakat bukanlah sebagai objek akan tetapi merupakan subjek dari pembangunan itu sendiri. Pada hakekatnya kesehatan dipolakan mengikut sertakan masyarakat secara aktif dan bertanggung jawab. Keikut sertaan masyarakat dalam meningkatkan efisiensi pelayanan adalah atas dasar terbatasnya daya dan adaya dalam operasional pelayanan kesehatan masyarakat akan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat seoptimal mungkin. Pola pikir yang semacam ini merupakan penjabaran dari karsa pertama yang berbunyi, meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya dalam bidang kesehatan.
Menurut Santoso Karo-Karo, kader yang dinamis dengan pendidikan rata-rata tingkat desa teryata mampu melaksanakan beberapa hal yang sederhana, akan tetapi berguna bagi masyarakat sekelompoknya meliputi:
1). Pengobatan/ringan sederhana, pemberian obat cacing pengobatan terhadap diare dan pemberian larutan gula garam, obat-obatan sederhan dan lain-lain.
2). Penimbangan dan penyuluhan gizi.
3). Pemberantasan penyakit menular, pencarian kasus, pelaporan vaksinasi, pemberian distribusi obat/alat kontrasepsi KB penyuluhan dalam upaya menanamkan NKKBS.
4). Peyediaan dan distribusi obat/alat kontasepsi KB penyuluhan dalam upaya menamakan NKKBS.
5). Penyuluhan kesehatan dan bimbingan upaya keberhasilan lingkungan, pembuatan jamban keluarga da sarana air sederhana.
6). Penyelenggaraan dana sehat dan pos kesehatan desa dan lain-lain.

C. Tugas kegiatan kader
Tugas kegiatan kader akan ditentukan, mengingat bahwa pada umumnya kader bukanlah tenaga profesional melainkan hanya membantu dalam pelayanan kesehatan. Dalam hal ini perlu adanya pembatasan tugas yang diemban, baik menyangkut jumlah maupun jenis pelayanan.
a. Kegiatan pokok yang perlu diketahui oleh dokter kader dan semua pihak dalam rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan baik yang menyangkut didalam maupun diluar Posyandu antara lain:
a) Kegiatan yang dapat dilakukan kader di Posyandu adalah:
b) Melaksanan pendaftaran.
c) Melaksanakan penimbangan bayi dan balita.
d) Melaksanakan pencatatan hasil penimbangan.
e) Memberikan penyuluhan.
f) Memberi dan membantu pelayanan.
g) Merujuk.
b. Kegiatan yang dapat dilakukan kader diluar Posyandu KB-kesehatan adalah:
a) Bersifat yang menunjang pelayanan KB, KIA, Imunisasi, Gizi dan penanggulan
b) diare.
c) Mengajak ibu-ibu untuk datang para hari kegiatan Posyandu.
d) Kegiatan yang menunjang upanya kesehatan lainnya yang sesuai dengan permasalahan yang ada:
• Pemberantasan penyakit menular.
• Penyehatan rumah.
• Pembersihan sarang nyamuk.
• Pembuangan sampah.
• Penyediaan sarana air bersih.
• Menyediakan sarana jamban keluarga.
• Pembuatan sarana pembuangan air limbah.
• Pemberian pertolongan pertama pada penyakit.
• P3K
• Dana sehat.
• Kegiatan pengembangan lainnya yang berkaitan dengan kesehatan.
c. Peranan Kader diluar Posyandu KB-kesehatan:
Merencanakan kegiatan, antara lain: menyiapkan dan melaksanakan survey mawas diri, membahas hasil survei, menyajikan dalam MMD, menentukan masalah dan kebutuhan kesehatan masyarakat desa, menentukan kegiatan
1. Penanggulangan masalah kesehatan bersama masyarakat, membahas Pembagian tugas menurut jadwal kerja.
2. Melakukan komunikasi, informasi dan motivasi wawan muka (kunjungan), alat peraga dan percontohan.
3. Menggerakkan masyarakat: mendorong masyarakat untuk gotong ronyong, memberikan informasi dan mengadakan kesepakatan kegiatan apa yang akan dilaksanakan dan lain-lain.
4. Memberikan pelayanan yaitu, :
• Membagi obat
• Membantu mengumpulkan bahan pemeriksaan
• Mengawasi pendatang didesanya dan melapor
• Memberikan pertolongan pemantauan penyakit
• Memberikan pertolongan pada kecelakaan dan lainnya.
5. Melakukan pencatatan, yaitu:
• KB atau jumlah Pus, jumlah peserta aktif dsb
• KIA : jumlah ibu hamil, vitamin A yang dibagikan dan sebagainya
• Imunisasi : jumlah imunisasi TT bagi ibu hamil dan jumlah bayi dan balita
• yang diimunisasikan
• Gizi: jumlah bayi yang ada, mempunyai KMS, balita yang ditimbang dan
• yang naik timbangan
• Diare: jumlah oralit yang dibagikan, penderita yang ditemukan dan
• dirujuk
6. Melakukan pembinaan mengenai laima program keterpaduan KB-kesehatadan upanya kesehatan lainnya. Keluarga pembinaan yang untuk masing-masing untuk berjumlah 10-20KK atau diserahkan dengan kader setempat hal ini dilakukan dengan memberikan informasi tentang upanya kesehatan dilaksanakan.
7. Melakukan kunjungan rumah kepada masyarakat terutama keluarga binaan.
8. Melakukan pertemuan kelompok.

D. Persyaratan menjadi kader
Bahwa pembangunan dibidang kesehatan dapat dipengaruhi dari keaktifan masyarakat dan pemuka-pemukanya termasuk kader, maka pemilihan calon kader yang akan dilatih perlu mendapat perhatian.
Secara disadari bahwa memilih kader yang merupakan pilihan masyarakat dan memdapat dukungan dari kepala desa setempat kadang-kadang tidak gampang.
Namun bagaimanapun proses pemilihan kader ini hendaknya melalui musyawarah dengan masyarakat, sudah barang tentu para pamong desa harus juga mendukung.
Dibawah ini salah satu persaratan umum yang dapat dipertimbangkan untuk pemilihan calon kader. Dapat baca, tulis dengan bahasa Indonesia.
1. Secara fisik dapat melaksanakan tugas-tugas sebagai kader
2. Mempunyai penghasilan sendiri dan tinggal tetap di desa yang bersangkutan.
3. Aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial maupun pembangunan desanya
4. Dikenal masyarakat dan dapat bekerjasama dengan masyarakat calon kader lainnya dan berwibawa
5. Sanggup membina paling sedik 10 KK untuk meningkatkan keadaan kesehatan lingkungan
6. Diutamakan telah mengikuti KPD atau mempunayai keterampilan
Dr. Ida Bagus, mempunyai pendapat lain mengenai persaratan bagi seorang kader antara lain:
1. Berasal dari masyarakat setempat.
2. Tinggal di desa tersebut.
3. Tidak sering meninggalkan tempat untuk waktu yang lama.
4. Diterima oleh masyarakat setempat.
5. Masih cukup waktu bekerja untuk masyarakat disamping mencari nafkah lain. Sebaiknya yang bisa baca tulis.
6. Dari persyaratan-persyaratan yang diutamakan oleh beberapa ahli diatas dapatlah disimpulkan bahwa kriteria pemilihan kader kesehatan antara lain, sanggup bekerja secara sukarela, mendapat kepercayaan dari masyarakat.

Sumber Bacaan :
Heru, Adi. 2007. Kader Kesehatan Masyarakat. Jakarta. EGC
Zulkifli, 2003.Posyandu Dan Kader Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Jurnal Kesehatan, (online), http://www.scribd.com/doc/25886294/thm.



Read More ..

MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK USIA TODDLER (USIA 1 – 3 TAHUN)

A. PENDAHULUAN
Anak perlu diasuh dan dibimbing karena mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah bertumbuhnya anak dari segi jasmani. Perkembangan ialah berkembangnya kepribadian anak, dari seorang mahluk yang tadinya secara mutlak bergantung pada lingkungannya, menjadi seorang yang secara relatif mandiri dan berguna bagi lingkungannya.

Perkembangan anak merupakan proses. Artinya, perkembangan itu meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, dan terjadi sebagai hasil interaksi antara faktor bawaan dan faktor lingkungan. Agar perkembangan itu berjalan sebaik-baiknya, anak perlu diasuh dan dibimbing oleh orang dewasa, terutama dalam lingkungan kehidupan berkeluarga.





B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK
Sebagaimana dijelaskan diatas, perkembangan anak dipengaruhi oelh faktor bawaan dan faktor lingkungan. Kedua faktor itu perlu diperhatikan dalam mengasuh anak.

1. Faktor bawaan
Faktor bawaan adalah sifat yang dibawa anak sejak lahir :
- Ada anak yang penyabar, pemarah, pendiam, banyak bicara, cerdas, bodoh, dll
- Keadaan fisik yang berbeda-beda, ada yang tinggi/pendek, ada yang berkulit hitam/putih, hidung mancung/pesek, dll

Faktor bawaan dapat mempercepat, menghambat, atau melemahkan pengaruh faktor lingkungan. Setiap anak itu unik, artinya bahwa tidak ada satu anak pun yang persis sama. Dalam mengasuh dan membimbing anak, kita tidak boleh membandingkan perkembangan anak yang satu dengan yang lainnya, tanpa memperhatikan sifat mereka masing-masing.

2. Faktor lingkungan
Adalah pengaruh luar atau lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak. Faktor lingkungan meliputi suasana lingkungan dalam keluarga dan hal lain yang berpengaruh dalam perkembangan anak, seperti sarana dan prasarana yang tersedia, misalnya alat bermain, lapangan bermain atau televisi.

Faktor lingkungan dapat merangsang berkembangnya fungsi tertentu dari anak, sehingga mempercepat perkembangan anak. Namun, faktor lingkungan juga dapat mmeperlambat atau mengganggu kelangsungan perkembangan anak. Peran orangtua adalah menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak ke arah yang positif.

3. Faktor status nutrisi
Makanan memegang peranan yang penting dalam tumbuh kembang anak, karena anak sedang tumbuh sehingga kebutuhannya berbeda dengan orang dewasa. Kekurangan makanann yang bergizi akan menyebabkan retardasi pertumbuhan anak. Makan yang berlebihan juga tidak baik, karena dapat menyebabkan kegemukan. Kedua keadaan ini dapat meningkatkan resiko anak terserang penyakit.

ASI juga memegang peranan dalam mencegah anak terserang penyakit. Itu disebabkan karena ASI disamping mempunyai nilai gizi yang tinggi juga mengandung berbagai macam zat anti yang melindungi anak dari berbagai infeksi. Pemberian makanan empat sehat lima sempurna pada anak toddler sangat dianjurkan karena anak pada usia ini sangat membutuhkan energi untuk aktivitasnya.

C. PRINSIP DALAM MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK
- Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dalam mendidik anak. Pendidikan di lingkungan keluarga merupakan dasar-dasar pertama perkembangan anak
- Mengasuh dan membimbing anak ialah mendidik anak agar kepribadian anak dapat berkembang dengan sebaik-baiknya, sehingga menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab.
- Mengasuh dan mebimbing anak melibatkan seluruh aspek kepribadian anak, baik aspek jasmani, intelektual, emosional dan keterampilan, serta aspek norma dan nilai.
- Hakikat mengasuh dan membimbing anak meliputi pemberian kasih sayang dan rasa aman, sekaligus disiplin dan contoh yang baik. Oleh karena itu, diperlukan suasana kehidupan keluarga yang stabil dan bahagia
- Mengasuh dan membimbing anak selain merupakan tantangan dalam keluarga, juga merupakan pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.
- Mengasuh dan membimbing anak membutuhkan pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan kesabaran orangtua

D. MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK USIA TODDLER (1 – 3 TAHUN)
Dengan bertambah matangnya perkembangan fisik, anak usia toddler sudah bisa berjalan. Ia mulai menyadari bahwa gerakan badannya dapat diaturnya sendiri, dikuasai, dan digunakannya untuk suatu maksud. Tahap ini merupakan tahap pembentukan rasa otonomi diri.

Apabila terdapat gangguan dalam mencapai rasa otonomi diri, maka anak akan dikuasai rasa malu, ragu-ragu, dan pengekangan diri yang berlebihan.

1. Ciri dan tuntutan perkembangan
Anak akan bergerak dan berbuat sesuatu sesuai dengan kemauannya sendiri, sehingga ia seolah-olah ingin mencoba apa yang dapat dilakukannya. Tak henti-hentinya ia berjalan kian kemari dengan perasaan senang dan puas, tangannya pun akan meraih segala sesuatu yang terjangkau olehnya.

Anak pun dapat menuntut atau menolak apa yang ia kehendaki atau tidak ia kehendaki. Akan tertanam perasaan otonomi diri, yaitu rasa kemampuan mengatur badannya dan lingkungannya sendiri. Hal ini menjadi dasar terbentuknya rasa yakin pada diri dan harga diri di kemudian hari

2. Sikap orangtua
- Doronglah agar anak dapat bergerak bebas dan berlatih melakukan hal-hal yang diperkirakan mampu ia kerjakan, sehingga akan menumbuhkan rasa kemampuan diri. Namun harus bersikap tegas untuk melindungi dari bahaya, karena dorongan anak berbuat belum diimbangi oleh kemampuan untuk melaksanakannya secara wajar dan rasional
- Usahakan agar anak mau bermain dengan anak lainnya. Dengan demikian ia akan belajar bagaimana mengikuti aturan permainan. Namun jangan lupa bahwa dalam bermain atau berhubungan dengan orang lain, anak masih bersifat egoistis, yaitu mementingkan diri sendiri dan memperlakukan orang lain sebagai obyek atau benda sesuai dengan kemauannya sendiri
- Banyaklah berbicara kepada anak dalam kalimat pendek yang mudah dimengerti
- Bacakan buku cerita atau dongeng kepada anak setiap hari, dan doronglah agar ia mau menceritakan kepada anda apa yang ia lihat atau dengar
- Ajak anak ke taman, toko, kebun binatang, lapangan, atau tempat lainnya
- Usahakan agar anak membereskan mainannya setelah bermain, membantu kegiatan rumah tangga yang ringan dan menanggalkan pakaiannya tanpa dibantu. Hal ini akan melatih anak untuk bertanggung jawab.
- Latihlah anak dalam hal kebersihan diri, yaitu buang air kecil dan buang air besar pada tempatnya, namun jangan terlalu ketat
- Latihlah anak untuk makan sendiri memakai sendok dan garpu, dan ajaklah ia makan bersama keluarga
- Berilah alat permainan yang sederhana, dan doronglah agar anak mau bermain balok-balok atau menggambar
- Jangan terlalu banyak memberikan larangan. Namun orangtua pun jangan terbiasa menuruti segala permintaan anak. Bujuk dan tenangkanlah anak ketika ia kecewa dengan cara memeluknya dan mengajaknya berbicara.

Gangguan dalam mencapai rasa otonomi diri akan berakibat bahwa anak dikuasai oleh rasa malu dan keragu-raguan serta pengekangan diri yang berlebihan. Sebaliknya, dapat juga terjadi sikap melawan dan memberontak.

3. Gangguan / penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini
- Kesulitan makan, terutama bila ibu memaksa makan
- Suka mengadat (ngambek/tempertantrum)
- Tingkah laku kejam
- Tingkah laku menentang dan keras kepala
- Gangguan dalam berhubungan dengan orang lain yang diwarnai oleh sikap menyerang

SUMBER :

Markum A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 1, Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 1991
Martono, Lydia Herlina, Mengasuh dan Membimbing Anak Dalam Keluarga, Edisi I, PT Pustaka Antara, Jakarta, 1996

Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, Cetakan I, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1995
Whaley & Wong, Nursing Care of Infant’s and Children, Fifth Edition, Mosby Company, Missouri, 1995


Read More ..

PERAWATAN PAYUDARA DAN ASI

1. Apa manfaat perawatan payudara ?
a. Menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan puting agar terhindar dari infeksi
b. Mengenyalkan serta memperbaiki bentuk puting susu, sehingga bayi dapat menyusu dengan baik
c. Merangsang kelenjar – kelenjar air susu, sehingga produksi ASI lancar
d. Mengetahui secara dini kelainan puting susu dan melakukan usaha – usaha untuk mengatasinya
e. Persiapan psikis ibu untuk menyusui



2. Apa keuntungan menyusui ?
a. Bayi akan memperoleh makanan utama yang terbaik yaitu ASI
b. Praktis, tidak merepotkan karena ibu tidak perlu menyediakan minuman untuk bayi, seperti : mengencerkan susu, menghangatkan susu, mencuci alat - alat minuman , dll
c. Tidak memerlukan biaya karena ibu tidak perlu membeli susu untuk bayi serta alat - alat yang diperlukan seperti : botol, dot, DLL
d. Menyusui dapat mempererat hubungan psikologis ( kasih sayang ) antara ibu dan anak
3. Mengapa ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi ?
a. Mengandung zat - zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dalam bentuk yang mudah dicerna dan diserap
b. Mengandung zat - zat kekebalan yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit dan alergi
c. Terjamin kebersihannya karena langsung disusukaan kepada bayi dalam keadaan segar, sehingga bayi tidak mudah diserang gangguan pencernaan makanan seperti ; mencret, muntah, perut kembung, mulas.
d. Mempunyai suhu yang sesuai untuk bayi

Sunber Bacaan :
Hamilton, Persis mary. Dasar – Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6.
EGC. Jakarta. 1995
Prawiroharjo, sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka.
2002


Read More ..