Tulisan ini saya buat terinspirasi dari sebuah karangan anak saya yang duduk di kelas 4 SD yang berjudul " Korban Banjir". Memang dari tata bahasa yang dipakai adalah tata bahasanya anak-anak namun dari segi isi saya anggap cukup baik untuk kita telaah dan cermati bersama.
Mari kita baca bersama-sama!
"Korban Banjir"
Suatu hari ada sebuah desa yang hujannya sangat deras. Para warga panik kalau ada banjir mengguyur rumah mereka. Lalu tak lama kemudian air meningkat tinggi, lalu mereka membawa barang-barang yang diperlukan.
Airpun terus meninggi sampai sudah ada rumah yang tenggelam. Lalu datanglah tim penyelamat untuk menolong para warga yang berada di desa itu, tapi tiba-tiba anginpun muncul. Angin itu meniup para tim penyelamat hingga tim penyelamat tidak bisa menolong para warga itu.
Para wargapun tespaksa harus berenang untuk menyelamatkan diri dari banjir. Mereka membawa barang-barang mereka. Setelah anginpun reda para tim penyelamat kembali menolong, lalu tim penyelamat lain menyiapkan tenda darurat.
Para warga lain yang sudah sampai di tenda darurat mereka serba kekurangan, tim penyelamat cuma bisa memberikan makanan, obat-obatan dan lain-lain.. Di tenda darurat banyak warga yang tidak dapat kebagian tenda, hingga para wargapun harus bersabar untuk mendapatkan tenda darurat.
Untuk itu janganlah buang sampah sembarangan sehingga dapat menutupi saluran air pembuangam.
Nah,,... setelah selesai membaca apa yang kita temukan ?
Marilah kita lihat dari sudut pandang kita selaku perawat komunitas !. Ok.
Ada 3 keadaan yang menurut saya bisa kita hubungkan dengan tugas dan fungsi kita sebagai perawat komunitas.
Keadaan sebelum banjir.
Dari kalimat teakhir dari karangan di atas sianak menyebutkan "untuk itu janganlah suka membuang sampah sembarangan sehingga dapat menutupi saluran air pembuangan". Cukup jelas ada peran kita selaku perawat komunitas . Apa peran kita ? Peran pendidik merupakan peran yang bertanggung jawab menurut kalimat anak kecil tersebut. Pendidikan yang diberikan berupa penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Berilah contoh yang baik tentang pencegahan bencana, yach paling tidak seperti kata anak kecil tersebut di atas. Jadi tindakan promotif dan kuratif yang diperlukan pada saat sebelum bencana.
Keadaan saat banjir dan pasca banjir.
Disebutkan dari alinea ke 2 sampai 4 bahwa ada tim penyelamat. Di sini apakah kita perawat komunitas juga terlibat ? Jawabnya sangatlah terlibat. Perawat komunitar memfungsikan peran sebagai pemberi pelayanan kesehatan, penemu kasus, coordinator/penghubung konselor, model pemodifikasi lingkungan, konsultan, pembaharu (change agent), manajer kasus, advocat dan peneliti.
Pemberi pelayanan kesehatan yaitu memberikan asuhan keperawatan sesuai masalah yang dihadapi korban banjir.
Penemu kasus yaitu melakukan pemuan kasus/masalah-masalah kesehatan pada korban banjir, menerapkan prinsip privacy dalam penemuan kasus yang dinilai negatif oleh masyarakat, melaporkan hasikj penemuan pada pihak terkait.
Sebagai penghubung konselor yaitu menyampaikan permasalahan yang berhubungan dengan kesehatan sesuai bidangnya. Misalnya masalah gizi pada petugas gizi, penyakit pada medis, lingkungan pada sanitarian.
Model pemodifikasi lingkungan yaitu seorang perawat komunitas memberikan contoh yang baik pada saat bencana maupun sesudah bencana. Contoh sederhana membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok di tempat umum (bagi yang merokok).
Sebagai konsultan perawat komunitas memberikan saran dan anjuran yang bisa dilakukan korban untuk mengatasi masalah kesehatannya. Misalkan masalah kesehatan akibat banjir seperti penyakit kulit, diare dan penyakit saluran pernapasan.
Sebagai pembaharu, peran kita disini membantu masyarakat bagaimana nantinya setelah banjir muncul perilaku baru yang dikemudian hari tidak lagi terjadi banjir. Misalnya membantu membuat saluran yang dulunya tidak ada, membantu membuat tempat sampah yang dulunya juga tidak ada.
Manajer kasus yaitu membuat asuhan keperawatan sesuai kasus/masalah kesehatan yang ditemukan pada saat bencana maupun setelahnya dengan sistematis dari pengkajian sampai evaluasi.
Peran perawat komunitas sebagai advokat adalah menghormati hak korban selaku klien, memberikan perlindungan dan rasa aman, memberika perlakuan yang proporsional sesuai dengan kebutuhan klien, memberikan informasi yang dibutuhkan tentang pelayanan kesehatan saat bencana maupun pasca bencana.
Sebagai peneliti, berhubungan dengan masalah kesehatan bencana banjir yaitu melakukan surveilan epidemiologi terhadap penyakit terbanyak atau adanya kemungkinan tejadinya kejadian luar biasa penyakit tertentu sehingga tindakan yang akan dilakukan tepat.
Demikian yang bisa saya cermati dari karangan di atas. Cukup jelas bahwa perawat komunitas berperan bukan hanya sebagai "dokter kecil" atau "manteri keliling" (kalau boleh disebutkan begitu) tetapi kita punya profesi sendiri yang kaplingnya telah ada.
Maju terus perawat Indonesia.
Rabu, 28 Januari 2009
SEBUAH RENUNGAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hidup Perawat Komunitas Indonesia, hidup dokter kecil, hidup Jurim (masih ada?), pa kabar??
BalasHapus