By. Sirajudin Noor, SKp,Ners,M.Kes
I. PENDAHULUAN
Kajian ilmiah tentang keperawatan merupakan suatu keharusan jika ilmu keperawatan ingin diterima secara ilmiah oleh masyarakat non keperawatan dalam kerangka yang jelas (berdasar realitas suatu ilmu). Realiats suatu ilmu dapat dianalisis menjadi :
1. Komponen Proses
Proses merupakan suatu kegiatan untuk memahami lingkungan (alam semesta) dan isinya didasarkan pada tuntutan metode ilmian (objektif : dapat diukur dan rasional: menjelaskan sebab akibat)
2. Komponen Produk
Produk adalah hasil proses kelimuan harus menjadi milik umum dan terbuka untuk dikaji oleh orang lain
3. Komponen Paradigma Etis
Ilmu pengetahuan yang dihasilkan harus mengandung nilai-nilai moral dan etika yang tidak bertentangan dengan nilai moral-etika di masyarakat dan tidak merugikan hajat hidup orang banyak/lingkungan
II. BERPIKIR LOGIS
Berpikir logis adalah berpikir lurus/tepat (sesuai hukum, aturan, kaidah yang disepakati/ketetapan) dan teratur terhadap suatu hal yang diyakini kebenarannya dari suatu objek atau phenomena (berupa pokok permasalahan yang dikaji). Berpikir ilmiah adalah cara berpikir yang didasari pada pendekatan ilmiah yaitu melalui pendekatan metode ilmiah (prosedur untuk mendapatkan ilmu). Metode ilmiah mempelajari cara identifikasi ilmiah, rumusan masalah, tujuan memecahkan masalah, hipotesis, metode/rancangan pendekatan yang didunakan, hasil dan kesimpulan yang berdasarkan kaidah ilmiah.
Secara spesifik berpikir logis didasari konsistensi terhadap keyakinan-keyakinan yang didukung oleh argumentasi yang tepat (valid) untuk mencegah berbagai kesalahan dan kesesatan dalam mencari kebenaran ilmiah.
Tiga unsur hakekat pikiran manusia:
1. Mencari informasi tentang fakta (Mengerti); menangkap sesuatu tanpa mengakui atau memungkiri, kondisi ini disebut pangkal pikir atau premis
2. Buat pernyataan benar-tidak benar (Menganbil keputusan); menghubungkan pengertian satu dengan pengertian lain atau memungkiri hubungannya
3. Membuat pembuktian-pembuktian (Menyimpulkan); menghubangkan satu keputusan dengan keputusan yang lain sehingga sampai pada satu kesimpulan (pernyataan baru berdasarkan pangkal piker / premis)
III. KAJIAN ILMU DAN METODE ILMIAH
1. Ilmu
Ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode ilmiah. Maka ilmu menunjukkan sekurang-kurangnya 3 hal :
a. Kumpulan pengetahuan (produk)
Ilmu sebagai produk adalah kumpulan informasi pengetahuan yang telah teruji kebenarannya dan dikembangkan berdasarkan metode ilmiah dan pemikiran logis. Yang mengandung struktur sains sebagai berikut : a) Paradigma; b) Teori; c) Konsep dan asumsi; d) Variabel dan parameter
b. Aktivitas ilmiah, proses berpikir ilmiah (proses)
Ilmu sebagai proses adalah cara mempelajari suatu realita (kejadian) dan upaya member penjelasan tentang suatu mekanisme (jawaban terhadap pertanyaan “mengapa dan Bagaimana) dengan karakteristik sains : a) Logico-emperical-verifikatif; b) Generalized understanding; c) Theoritical contruction; d) information abaout why and how
c. Metode ilmiah (metode)
Metode untuk memperoleh pengetahuan yang objektif dan dapat diuji kebenarannya, dalam bentuk rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola dan untuk menegaskan bidang keilmuan seringkali disebut metode ilmiah. Metode ilmiah berkaitan erat dengan logika, metode penelitian, metode sampling, pengukuran, analisa, penulisan hasil, dan kesimpulan.
2. Penggolongan ilmu
Secara umum ilmu pengetahuan dikelompokkan menjadi 2 kategori :
1. Nomothetic Science (deductive); kajian ilmu yang didasarkan pada kajian-kajian makro (kasus-kasus) yang luas dan banyak terjadi, kemudian dijabarkan pada hal-hal yang khusus. Pendekatan penelitian dapat digolongkan pada metode penelitian KUANTITATIF
2. Idiographic science (Inductive); kajan ilmu yang didasari pada kajian-kajian micro, unik dan khusus, bersifat individual kemudian ditarik suatu kesimpulan secara umum. Pendekatan penelitian dapat digolongkan pada metode penelitian KUALITATIF
3. Syarat sebagai ilmu
Syarat suatu pengetahuan dianggap sebagai ilmu :
a. Ilmu pengetahuan ilmiah : a) Logis dapat dinilai, masuk akal); b) Empiris (dapat diamati dan diukur karena ada faktanya); c) Diperoleh melalui metode ilmiah (ada langkah dan penjelasan lebih lanjut pada metode sains)
b. Memenuhi komponen sains; ada penjelasan-penjelasan teori biasanya berbentuk bagan/skematik (baca teori adaptasi)
c. Memenuhi metode sains; a) Stimulus (masalah dan perumusan masalah penelitian), b) Logika ( kajian teori/konseptual, rumusan hipotesis, identifikasi, operasional variable; definisi operasional variabel) dan Respon (dalam kajian ilmiah digolongkan sebagai; Penyusunan instrument penelitian (validitas dan reliabilitas), melakukan sampling (randommisasi) dan estimasi ukuran sampel; Analisis data dan pengujian hipotesis ; Mengambil kesimpulan dan memberikan saran.
Sumber:
Nursalam , 2003, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Insrumen Peneliatian Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika
Rabu, 20 Mei 2009
METODE ILMIAH YANG DIGUNAKAN DALAM RISET KEPERAWATAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar