Pengertian
Kegiatan pelayanan keperawatan bergantung pada kualitas dan kuantitas perawat yang bertugas selama 24 jam terus menerus di bangsal.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan, diperlukan dukungan sdm yang mampu mengemban tugas dan mengadakan perubahan .
Agar dapat melaksanakannya perlu adanya perencanaan, baik jumlah maupun klasifikasi tenaga kerja serta pendayagunaan tenaga kerja sesuai dengan sistem pengelolaan yang ada.
Hakekat Ketenagakerjaan
Pada intinya adalah pengaturan, mobilisasi potensi, proses motivasi dan pengembangan sumber daya manusia dalam memenuhi kepuasan melalui karyanya.
Perekrutan dan Seleksi Tenaga Kerja
Langkah pertama pada perekrutan adalah menstimulasi calon untuk mengisi posisi yang dibutuhkan. Hal ini tidak sederhana karena tidak hanya segi teknis kualifikasi, melainkan juga kualitas individu harus sesuai dengan pekerjaan, susunan dan tujuan organisasi.
Perekrutan tenaga kerja hrs terencana dengan baik, agar memuaskan. Penempatan tenaga kerja harus tepat agar kondisi kerja efisien.
Lima Kriteria Yang Perlu Diperhatikan Dalam Perekrutan
Profil keperawatan saat ini.
Program perekrutan.
Metode perekrutan.
Program pengembangan tenaga baru.
Prosedur penerimaan, melalui tahap seleksi, penentuan kualifikasi dasar seleksi, proses seleksi dan prosedur lamaran.
Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Perekrutan
Syarat yang harus dipenuhi.
Orientasi dan Pengembangan.
Penghargaan.
Hambatan yg biasanya muncul.
Syarat Yang Harus Dipenuhi
Data biografi.
Surat rekomendasi.
Wawancara untuk posisi tertentu.
Psikotes, utk mengetahui bakat, pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Orientasi dan Pengembangan
Orientasi institusi.
Orientasi pekerjaan.
Pengembangan staf.
Penghargaan Yang Bisa Diberikan
Promosi kenaikan pangkat.
Mutasi.
Hambatan
Absensi.
Keluar-masuknya tenaga kerja.
Kejenuhan.
Pengembangan Staf
Tujuan pengembangan staf adalah membantu individu meningkatkan diri dalam pengetahuan, keterampilan serta pengalaman di bidangnya, melalui kegiatan pendidikan berkelanjutan, program pelatihan dsbnya.
Aktifitas pengembangan ini dibuat untuk keuntungan individu perawat serta untuk peningkatan produktifitas atau pelayanan.
Penerapan pengembangan disesuaikan dengan kebutuhan, baik pelatihan maupun pendidikan yang bermanfaat untuk pekerjaan, pengetahuan, keterampilan serta sikap perawat.
Kegiatan pengembangan ini meliputi :
Pelatihan awal utk karyawan baru.
Orientasi pendidikan dlm pekerjaan.
Pendidikan berkelanjutan baik formal maupun non formal.
Pengaturannya :
Di RS yg besar terdapat bagian tersendiri yg ada kaitannya pada bag. Personalia.
Bagian keperawatan membuat komisi atau diklat.
SISTEM PENUGASAN
Menurut Grant dan Massey (1997) serta Marquis dan Huston (1998) terdapat lima model askep profesional yang sudah ada dan akan terus dikembangkan di masa depan, dalam menghadapi trend pelayanan keperawatan.
Yaitu metode fungsional, metode tim, metode primer, manajemen kasus dan metode modefikasi metode tim-primer.
Metode Fungsional
Metode Fungsional, dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan askep.
Kelebihannya :
Efisien, pembagian tugas jelas, pengawasan dapat dilakukan dengan baik.
Perawat senior untuk kegiatan manajerial, sdgkan perawatan pasien dilaksanakan oleh perawat junior.
Cocok untuk RS yg kurang tenaga.
Kelemahannya :
Kurang memberikan kepuasan kepada perawat maupun pasien.
Tidak dapat menerapkan proses keperawatan dengan baik.
Persepsi perawat cenderung kpd tindakan yg berkaitan dengan keterampilan saja.
Sistem Askep Model Fungsional
Metode Keperawatan Tim
Model ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-beda dlm memberikan askep terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi 2-3 tim/group yg terdiri atas tenaga proafesional, tenaga teknis dan pembantu dlm satu group kecil yang saling membantu.
Kelebihannya :
Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh.
Mendukung pelaksanaan proses keperawatan.
Memungkinkan komunikasi antar tim, shg konflik mudah diatasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim.
Kelemahannya :
Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu, karena sulit untuk melaksanakannya pada waktu-waktu sibuk.
Konsep Keperawatan Tim
Konsep keperawatan tim ini terdiri atas beberapa point yang harus dilaksanakan, yaitu :
Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai teknik kepemimpinan.
Komunikasi yang efektif sangat penting agar kontinuitas rencana keperawatan terjamin.
3. Anggota tim haruslah menghargai kepemimpinan ketua tim.
4. Peran kepala ruangan dalam metode tim ini sangat penting, artinya metode tim ini akan berhasil dengan baik hanya bila didukung oleh kepala ruangan.
Tanggung Jawab Anggota Tim
Memberikan askep pada pasien yang berada dibawah tanggung jawabnya.
Bekerjasama dengan anggota tim dan antar tim.
Memberikan laporan.
Tanggung Jawab Ketua Tim
Membuat perencanaan.
Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi.
Mengenal atau mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan pasien.
Mengembangkan kemampuan anggota.
Menyelenggarakan konferensi.
Tanggung Jawab Kepala Ruangan
Perencanaan.
Pengorganisasian.
Pengarahan.
Pengawasan.
Tugas Perencanaan :
Menunjuk ketua tim.
Mengikuti serah terima pasien pada shift sebelumnya.
Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien.
Mengidentifikasi jlh perawat yang dibutuhkan berdsrkan aktfitas dan kebutuhan klien bersama ketua tim serta mengatur penugasan atau penjadwalan.
5. Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan.
6. Mengikuti visite dokter utk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter ttg tindakan yg akan dilakukan terhdp pasien.
7. Mengatur dan mengendalikan askep.
Tugas Pengorganisasian :
Merumuskan metode penugasan yg digunakan.
Merumuskan tujuan metode penugasan.
Membuat rentang kendali.
Membuat rincian tugas ketua tim & anggota tim secara jelas.
Mengatur dan mengendalikan tenaga kep.
6. Mengatur dan mengendalikan logistik rgn.
7. Mengendalikan tugas ketika saat tidak ada ditempat kpd ketua tim.
8. Memberi wewenang kpd tata usaha untuk megurus administrasi pasien.
9. Mengidentifikasi masalah dan cara penanganannya.
Tugas Pengarahan :
Memberi pengarahan ttg penugasan kepada ketua tim.
Memberikan pujian kpd anggota tim yg melaksanakan tugas dgn baik.
Memberikan motivasi dlm peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Menginformasikan hal-hal yg dianggap penting dan berhubungan dg askep pasien.
5. Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.
6. Membimbing bawahan yg mengalami kesulitan dalam melakukan tugasnya.
7. Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain.
Tugas Pengawasan :
Melalui komunikasi : yaitu mengawasi dan berkomunikasi langsung dg ketua tim maupun pelaksana mengenai askep yg diberikan kpd pasien.
Melalui supervisi, yaitu dengan cara pengawasan langsung melalui inspeksi, observasi atau melalui laporan scr lisan dan memperbaiki/mengawasi kelemahan yang ada saat itu juga.
Pengawasan tdk langsung yaitu mengechek daftar hadir ketua tim, membaca dan memeriksa renpra serta catatan yg dibuat selama dan sesudah proses kep yg dilaksanakan. Selain itu mendengar laporan ketua tim ttg pelaksanaan tugas.
Evaluasi yaitu mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dg renpra yg tlh disusun bersama ketua tim
Melakukan audit keperawatan.
Disampaikan Pada
Perkuliahan Mahasiswa
STIK Muhammadiyah Banjarmasin
Dosen : Spriadinata, S.Pd,M.Kes
Sabtu, 22 Mei 2010
KETENAGA-KERJAAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar