HOMUR
Setipa orang perlu memiliki rasa humor, kesanggupan untuk mengenal suatu situasi yang lucu dan kesanggupan menyenangkan diri sendiri pada suatu saat tertentu.
Humor akan membawa situasi yang hangat dalam berkomunikasi, mengurangi kemarahan kecemasan dan mempermudah proses penyembuhan.
RASA MALU
Malu timbul karena adanya komplik antara ego ideal. Biasanya merupakan hal yang tidak menyenangkan terhadap kesadaran diri dan cenderung disembunyikan.
Yang perlu dilakukan perawat agar tidak menimbulkan rasa malu bagi pasien :
1. Mempertahankan harga diri pasien dengan menyebut nama pasien, mengetuk pintu sebelum masuk kamar pasien.
2. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk berpartisifasi dalam kegiatan bersama, apabila pasien memintanya.
3. Mendorong pasien dan keluarganya untuk memecahkan masalah yang menimbulkan rasa malu.
4. Apabila pasien merasa malu karena adanya sesuatu tugas yang tidak tercapai, pasien diarahkan menggunakan alternative lain, sehingga rasa malu yang didapat akan berkurang.
TAKUT
Suatu reaksi efektif disertai perasaan yang tidak menyenangkan dan kadang-kadang disertai reaksi motorik dan sikaf seperti gemetar, jantung berdebar dan melarikan diri. Respon takut merupakan reaksi yang biasa terhadap peristiwa dan pengalaman yang umumnya menimbulkan rasa takut dan timbul karena keadaan mengancam individu malah yang berlebihan.
MARAH
Marayh adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman (Stuart dan Sundeen, 1987)
Pengungkapan rasa marah dengan langsung dan konstruktif pada waktu terjadi akan melegakan individu dan membantu orang lain untuk mengerti perasaan yang sebenarnya, sehingga tidak akan menimbulkan masalah.
Perawat harus menyadari bahwa pasien dapat mengungkapkan marah dengan tidak bermusuhan dan memberi dukungan atas ungkapan tersebut, perlu mmengembangkan kemampuannya mengatasi tinkah laku pasien yang tidak terkontrol
Perawat perlu mengeksplorasi kemampuan pasien dalam pemecahan masalah karena pemecahan masalah adalah metode utama dalam menanggulangi marah.
Kemarahan yang ditekan atau pura-pura tidak marah akan mempersulit sendiri dan mengganggu hubungan interpersonal.
Respon terhadap marah dapat diungkapkan melalui 3 cara, yaitu :
1. Mengungkapkan secara verbal, merupakan cara yang konstruktif, menimbulkan rasa lega, diungkapkan dengan tidak menyakiti orang lain sehingga tidak menimbulkan masalah.
2. Menekan, cara ini kurang efektif, karena dengan menekan rasa marah dapat melarikan diri dari masalahnya dan mengingkari marah, sehingga marah tidak terungkap dan muncul rasa bermusuhan. Bila rasa marah tidak terungkap serta menahun akan menyebabkan marah pada diri sendiri dan depresi psikosomati atau marah pada orang lain/lingkungan yang mendorongnya mengamuk.
3. Menantang, kadang kemarahan menyebabkan orang merasa kuat sehingga bersikap menantang, dan masalah tidak selesai. Hal ini menimbulkan marah berkepanjangan dan muncul rasa bermusuhan. Cara ini juga tidak efektif.
Dalam menghadapi pasien yang marah, perawat hendaknya mendorong pasien untuk mengungkapkan kemarahannya sehingga merasa lega dan masalah bias diselesaikan.
Dari semua penjelasan diatas perawat haruslah menyadari bahwa pemenuhan kebutuhan psikologis pasien sangatlah penting. Perawat disini berperan efektif dan terapeutik, mampu mengidentifikasi respon pasien dan senantiasa menjalin hubungan interpersonal yang terapeutik sehingga dapat mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaannya dan dapat memberikan asuhan yang tepat. Dengan adanya huibungan interpersonal yang terapeutik perawat dan pasien, akan memungkinkan adanya kerjasama yang baik antara perawat dan pasien dalam mengatasi masalahnya sehingga asuhan yang diberikan berkualitas Perawat dan pasien bersama-sama membangun diri secara terapeutik guna mencapai tujuan bersama yaitu kesehatan yang optimal.
Sumber :
Askep Pada Pasien Dengan Gangguan Penyakit Jiwa, Jelid 3,Depkes RI, Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, Jakarta, 1990
Hubungan Terapeutik Perawat – Klien, Budi Anna Keliat,S.Kp,MSc. Penerbit buku Kedokteran
Marah Akibat Penyakit Yang diderita, Budi Anna Keliat, S.Kp,MSc, Cristina Th Sinaga, S.Kp, Penerbit Arcan.
Rabu, 08 Juli 2009
Membangun Diri Secara Terapeutik 2
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar