Pendahuluan
• Hampir semua bahan kimia, termasuk obat-obatan mempunyai kemampuan menimbulkan jejas, kadang kematian.
• Beberapa diantaranya sangat toksik dan bereaksi cepat,dianggap sbg racun ttpi lebih sering berpengaruh scr samar-samar, dan baru nyata setelah beberapa waktu.
A. Efek samping agen terapi
• Lebih sering dikenal sebagai efek samping obat (ADR)
• Menjadi resiko yang paling diketahui oleh penderita, keluarga dan dokter.
• Setiap obat suatu saat dapat mengakibatkan ADR
• Konsensus luas bahwa 4 kategori pengobatan terlibat dalam ADR yang paling serius – agen radioaktif, antibakteri, antineoplastik, dan imunosupresan.
Kategori ADR
• Dapat diperkirakan, terkait dosis
- kelebihan dosis. Cth:toksisitas digitalis
- efek samping. Cth:toksisitas
• streptomisin yang terkenal pada telinga
• bgn dlm.
• Reaksi yang tidak terduga, tidak terkait dosis
• Efek ekstensi
• Reaksi idiosinkrasi
1.Analgesik
• Berton-ton aspirin dan analgesik terjual bebas setiap tahunnya(cth.fenasetin, asetaminofen)
• Kelebihan dosis aspirin yang tidak begitu tinggi walau tdk menimbulkan kematian, dpt menyebabkan reaksi hipersensitivitas (eritematosa, eksim, angioedema, urtikaria, asma, bahkan anafilaksis)
• Pemakaian dosis terapi aspirin selama penyakit virus ikut menyebabkan sindrom Reye
• Pemakaian aspirin yg menahun merupakan faktor penting pada perkembangan gastritis dan dapat menimbulkan tukak peptik gastrikum
2. Barbiturat
• Tahun 1977 di Britania disebutkan bahwa 70% kematian akibat bunuh diri disebabkan oleh akibat agen terapi barbiturat
• Dosis berlebihan yang tidak disengaja dan tidak dikehendaki, menjadi penyebab lebih dari 15.000 kematian setiap tahunnya di Amerika Serikat
• Semua jenis barbiturat mempunyai efek farmakologik yang serupa, tetapi bervariasi dalam kecepatan kerja
• Bila dosis total analgesik(campuran aspirin,fenasetin, dan asetaminofen) mencapai kadar dlm kilogram selama bertahun-tahun, dpt terjadi lesi ginjal yg dpt menimbulkan kematian
• Di Amerika Serikat Fenasetin telah ditarik dari peredaran, karna penggunaan fenasetin yang lama dan besar dianggap dapat menyebabkan kanker kandung kemih
• Akibat kliniko anatomi toksisitas barbiturat bervariasi dari depresi CNS yang menyolok dengan koma yang mematikan dlm waktu beberapa jam sampai dengan reaksi lambat non fatal yg mungkin berkaitan dengan kepekaan obat
• Bila kadar barbiturat darah cukup tinggi (mulai 2 mg/100ml utk agen kerja singkat), semua neuron di CNS tertekan termasuk yg paling penting pusat pengaturan pernapasan/suhu dibatang otak
• Diagnosis intoksikasi barbiturat, baik secara klinis, maupun anatomis, tergantung sekali pada identifikasi agen secara klinis, maupun anatomis, tergantung sekali pada identifikasi agen secara kromatografik gas, dalam darah atau isi lambung, karena perubahan klinis, dan anatomis tidak jelas
3. Estrogen Eksogen, dan Kontrasepsi Oral (OC)
• Estrogen eksogen tergantung pada dosis total dan lama penggunaan, akan meningkatkan risiko karsinoma pada organ sasaran tertentu, lebih besar dari organ lain
• Disamping sifat onkogenitas yang tampak, estrogen eksogen juga melipatgandakan risiko perjalanan penyakit empedu pada wanita
• Kontrasepsi oral masih menimbulkan pertentangan yang luas, tentang efek jangka pendek dan panjang
4. Obat Kemoterapi Kanker
• Pada kebanyakan kasus, neoplasma yang disebabkan obat adalah leukimia nonlimfositik akut.
• Neoplasma akibat obat terjadi terutama pd penderita noplasma yang peka terhadap pengobatan , termasuk penyakit Hodkin, limfoma non-hodkin, mieloma multipel, dan Ca.ovarium, tetapi kadang-kadang terjadi pada keadaan yang tdk terobati juga(mis. Ca.payudara, Ca.gastrointestinal dan polisitemia vera.
• Berdasarkan bukti yang ada sekarang, maka agen alkilator (seperti melfalan,dan siklosfosfamid) menghadapi risiko terbesar karena obat-obatan ini mempunyai kemampuan untuk mencetuskan mutasi
5. Antibiotik dan Imunosupresan
• Beberapa efek antibiotik utama:
a. Reaksi sensitivitas terkait antibiotik, bervariasi mulai anafilaksis, sampai ruam kulit
b. Srain baru kuman kebal obat telah timbul, terutama yang dapat dicatat seperti stafilokokus, gonokokus, dan enteropatogen gram negatif. Kuman-kuman ini dan strain-strain lain yg juga kebal, menimbulkan masalah yang berat dan dapat mencetuskan epidemik yang serius, baik dalam masyarakat maupun RS
c. Penghancuran mikroflora tubuh sering memberikan kesempatan bagi proliferasi kuman oportunistik yang mempunyai kemampuan untuk mencetuskan penyakit hanya pada tuan rumah yang rentan.
• Imunosupresan telah memungkinkan era pencangkokan organ, dan kadang-kadang penyelamatan hidup pada penderita penyakit diperantai imun, tetapi obat ini juga dapat mencetuskan risiko
• Yang paling jelas, ialah reaktivasi tuberkulosis yang telah tenang dengan pengobatan dosis tinggi steroid jangka panjang, yang kadang-kadang dapat menyebabkan diseminasi milier fatal infeksi.
B. EFEK SAMPING AGEN NON-TERAPEUTIK
Substansi non-terapeutik yang dapat menyebabkan penyakit, diantaranya yaitu:
1. Etil Alkohol
Konsumsi etanol yang berlebihan merupakan salah satu masalah utama medis, dan kemasyarakatan didunia. Konsumsi alkohol dpt dianggap berlebihan, bila alkohol menimbulkan efek samping pada kondisi intelektual, kejiwaan, dan jasmani sesorang.
Diantara efek-efek patofisiologis berkaitan dengan CNS lah yang paling peningkatan kadar alkohol darah, adalah yang penting. Etanol merupakan suatu depresan CNS.
Diantara efek-efek alkohol yang lain, adalah toksisitas pada sel hati.
Beberapa implikasi tambahan alkoholisme yaitu kepekaan terhadap infeksi meningkat, miopati otot lurik yang analog dgn keadaan pada kardiomiopati, gastritis, ulkus peptikum, pankreatitis akut/kronik
2. Timbal
Terdapat banyak sumber timbal dari lingkungan. Timbal mempunyai banyak efek metabolik yang merusak. Timbal menghambat penggabungan besi menjadi hem, mengganggu sintesis globin, dan menghambat asam delta-aminolevulenat dehidratase dalam sel darah merah.
3. Adiksi Obat
• Mariyuana (cannabis/ganja),
substansi psikoaktif yang terkandung dalam resin daun, dan pucuk bunga tanaman adalah tetrahidrokanabinol (THC). Walaupun tidak ada efek fisik yang nyata, pemakaian ganja selama usia dini sering menjadi permulaan bagi penggunaan obat lain. Lebih baik kita memberi judul pada bagian ini, “ Jangan Dekat Tanaman Itu”
• Heroin
Suatu derivat morfin, opoid yang sering disalah gunakan. Obat ini dapat dihirup atau dilarukan dalam cairan, dan disuntikkan subkutan atau secara intravena
• Kelebihan dosis merupakan penyebab kematian paling sering, karena dihubungkan dengan hambatan pusat-pusat pengaturan dimedula.
4. Karsinogen Industrial
Menurut Biro Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, kira-kira 50.000 substansi pada penggunaan komersial masa kini, hanya sekitar seperlimanya saja yang diuji, dan 20% diantaranya dianggap karsinogenik.Walaupun begitu tidak ada sanggahan terhadap kenyataan bahwa pemaparan karena pekerjaan telah mencetuskan kira-kira 1 sampai 5 % kanker manusia.
5.Agen Non Terapeutik Lain
Disamping substansi-substansi sebelumnya,banyak substansi lain yang diketahui menyebabkan penyakit dan kematian.
• Metil alkohol (dipakai dalam solven, penghapus cat, anti es dan sterno) Penyerapan setelah termakan, atau terhirup. Tempat utama jejas adalah neuron retina, keterlibatan otak menyebabkan depresi CNS
• Karbon Monoksida (CO)
Merupakan penyebab langka kematian tidak disengaja. Afinitas. COpada hemoglobin 200 kali lebih besar daripada afinitas oksigen. Afinitas yang meningkat ini menghasilkan karboksihemoglobin, yang mengganggu transpor oksigen,dan menyebabkan hipoksi sistemik.
• Merkuri, dengan berikatan pada gugus sulhidril, dapat meracuni enzim, dan merusak membran.
Sumber :
Materi Kuliah Patologi Klinik
Dosen : dr.Hatta Antemas
Minggu, 03 Januari 2010
KELAINAN YANG DISEBABKAN OLEH BAHAN KIMIA DAN OBAT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar