Surveilans Epidemiologi Sebagai Bentuk Penerapan Keperawatan Komunitas
Oleh : Mahyuliansyah
Surveilans adalah suatu observasi terhadap orang-orang yang diduga menderita suatu penyakit menular dengan cara mengadakan bermacam-macam pengawasan medis, yang tidak membatasi bergerak dari orang atau orang-orang yang bersangkutan. Pengertian ini berkembang bukan saja pengamatan terhadap populasi tetapi pengamatan semua factor yang mempengaruhi terjadinya penyakit atau masalah kesehatan yang menimpa masyarakat.
Surveilans mutlak diperlukan pada program-program pemberantasan penyakit menular sebagai dasar perencenaan, monitoring dan evaluasi program
Surveilans Epidemiologi adalah pengumpulan dan analisa data epidemiologi yang akan digunakan sebagai dasar dari kegiatan-kegiatan dalam bidang pencegahan dan penanggulangan penyakit yang meliputi kegiatan :
1. Perencanaan Program Pemberantasan Penyakit.
Mengenal Epidemiologi Penyakit berarti mengenal apa yang kita hadapi dan mengenal perencanaan program yang baik.
2. Evaluasi Program Pemberantasan Penyakit.
Bagaimana keadaan sebelum dan sesudah dan sesudah program dilaksanakan sehingga dapat diukur keberhasilannya menggunakan data sueveilans epidemiologi.
3. Penanggulangan wabah Kejadian Luar Biasa.
Dengan system surveilans yang peka terhadap perubahan-perubahan pola penayakit di suatu daerah tertentu dapat mengantisipasi kecenderungan penyakit di suatu daerah.
Tujuan akhir surveilans adalah untuk menetukan luasnya infeksi dan resiko penularan penyakit sehingga tindakan pemeberantasan dapat dijalankkan secara efektif dan efisien. Oleh karaena itu data surveilans harus sesuai dengan kondisi penyakit/masalah kesehatan masyarakat setempat.
Dengan melakukan surveilans yang baik, maka data yang ada dapat etrkumpul, diolah dan dianalisa sehingga menjadi informasi untuk perencanaan program, penanggulanagan dan pencegahan penyakit.
Peranan perawat komunitas di Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan surveilans adalah sangat penting artinya, mengingat bahwa Puskesmas adalah sebagai sumber informasi yang dapat langsung dari masyarakat. Sehingga informasi masalah penyakit atau masalah kesehatan segera dapat diketahui lebih akurat.
Peran ini sangat erat kaitannya dengan peran perawat komunitas berdasarkan rumusan Departemen Kesehatan pada penerapan Desa Siaga,
salah satunya sebagi penemu kasus di lapangan, yakni melakukan surveilans epidemiologi, melakukan penemuan kasus/masalah-masalah kesehatan di masyarakat, menerapkan prinsip privacy dalam penemuan kasus-kasus yang dinilai negatif oleh masyarakat, melaporkan hasil penemuan kasus kepada pihak terkait
Kegiatan-kegiatan perawat komunitas yang berhubungan langsung dengan surveilans epidemiologi dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit menular adalah :
• Pengamatan penyakit menular tertentu.
• Pengamatan terpadu untuk pemantauan programdan dampak program melalui pemantauan Wilayah Setempat (PWS), dan pengamatan dan pemberantasan berbagai vector penyakit, dan pengamatan secara laboratorium.
• Pengobatan penderitan baik yang bersifat pencegahan maupun penyembuhan dalam rangka pemutusan rantai penularan.
• Imunisasi untuk mencegah penyakit-penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi.
• Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan wabah penyakit seperti diare, malaria, demam berdarah, Rabies dan penyakit yang dapat menimbulkan wabah.
Dari penjelan di atas secara langsung dan tidak langsung menyatakan bahwa upaya surveilans epidemiologi tidak dapat dipisahkan dengan fungsi dan perawat komunitas itu sendiri.
Sumber :
Depkes RI, 1997, Jakarta, Mudol Pelatihan Funsional Bagi Tenaga Surveilas di Puskesmas.
Dini Meinanda Mutiara, Rumiati, Selvi Ermawati, 2008,………….., Keluarga Binaan Sebagai Wujud Peran Perawat Komunitas dalam Penanggulangan Gizi Buruk pada Anak
Selasa, 24 Februari 2009
Surveilans Epidemiologi Sebagai Bentuk Penerapan Keperawatan Komunitas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar