Kamis, 08 Maret 2012

ANEMIA PADA ANAK

A. PENGERTIAN Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan atau hitung eritrosit lebih rendah dari normal. Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah Hb dalam 1mm3 darah atau berkurangnya volume sel yang didapatkan (packed red cells volume) dalam 100 ml darah. B. PENYEBAB ANEMIA Anemia dapat dibedakan menurut mekanisme kelainan pembentukan, kerusakan atau kehilangan sel-sel darah merah serta penyebabnya. Penyebab anemia antara lain sebagai berikut: 1. Anemia pasca perdarahan : akibat perdarahan massif seperti kecelakaan, operasi dan persalinan dengan perdarahan atau perdarahan menahun:cacingan. 2. Anemia defisiensi: kekurangan bahan baku pembuat sel darah. Bisa karena intake kurang, absorbsi kurang, sintesis kurang, keperluan yang bertambah. 3. Anemia hemolitik: terjadi penghancuran eritrosit yang berlebihan. Karena faktor intrasel: talasemia, hemoglobinopatie,dll. Sedang factor ekstrasel: intoksikasi, infeksi –malaria, reaksi hemolitik transfusi darah. 4. Anemia aplastik disebabkan terhentinya pembuatan sel darah oleh sumsum tulang (kerusakan sumsum tulang). C. TANDA DAN GEJALA 1. Tanda-tanda umum anemia: a. pucat, b. tacicardi, c. bising sistolik anorganik, d. bising karotis, e. pembesaran jantung. 2. Manifestasi khusus pada anemia: a. Anemia aplastik: ptekie, ekimosis, epistaksis, ulserasi oral, infeksi bakteri, demam, anemis, pucat, lelah, takikardi. b. Anemia defisiensi: konjungtiva pucat (Hb 6-10 gr/dl), telapak tangan pucat (Hb < 8 gr/dl), iritabilitas, anoreksia, takikardi, murmur sistolik, letargi, tidur meningkat, kehilangan minat bermain atau aktivitas bermain. Anak tampak lemas, sering berdebar-debar, lekas lelah, pucat, sakit kepala, anak tak tampak sakit, tampak pucat pada mukosa bibir, farink,telapak tangan dan dasar kuku. Jantung agak membesar dan terdengar bising sistolik yang fungsional. c. Anemia aplastik : ikterus, hepatosplenomegali. D. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Kadar Hb. Kadar Hb <10g/dl. Konsentrasi hemoglobin eritrosit rata-rata < 32% (normal: 32-37%), leukosit dan trombosit normal, serum iron merendah, iron binding capacity meningkat. 2. Kelainan laborat sederhana untuk masing-masing tipe anemia : a. Anemia defisiensi asam folat : makro/megalositosis b. Anemia hemolitik : retikulosit meninggi, bilirubin indirek dan total naik, urobilinuria. c. Anemia aplastik : trombositopeni, granulositopeni, pansitopenia, sel patologik darah tepi ditemukan pada anemia aplastik karena keganasan. E. PENATALAKSANAAN a. Anemia pasca perdarahan: transfusi darah. Pilihan kedua: plasma ekspander atau plasma substitute. Pada keadaan darurat bisa diberikan infus IV apa saja. b. Anemia defisiensi: makanan adekuat, diberikan SF 3x10mg/kg BB/hari. Transfusi darah hanya diberikan pada Hb <5 gr/dl. c. Anemia aplastik: prednison dan testosteron, transfusi darah, pengobatan infeksi sekunder, makanan dan istirahat. F. MASALAH KEPERAWATAN YANG SERING MUNCUL 1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan berkurangnya komparten seluler yang penting untuk menghantarkan oksigen / zat nutrisi ke sel. 2. Tidak toleransi terhadap aktivitas berhubungan dengan tidak seimbangnya kebutuhan pemakaian dan suplai oksigen. 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurangnya selera makan. G. TINDAKAN KEPERAWATAN 1. Perfusi jaringan adekuat - Memonitor tanda tanda vital, pengisian kapiler, wama kulit, membran mukosa. - Meninggikan posisi kepala di tempat tidur - Memeriksa dan mendokumentasikan adanya rasa nyeri. - Observasi adanya keterlambatan respon verbal, kebingungan, atau gelisah - Mengobservasi dan mendokumentasikan adanya rasa dingin. - Mempertahankan suhu lingkungan agar tetap hangat sesuai kebu-tuhan tubuh. - Memberikan oksigen sesuai kebutuhan. 2. Mendukung anak tetap toleran terhadap aktivitas - Menilai kemampuan anak dalam melakukan aktivitas sesuai dengan kondisi fisik dan tugas perkembangan anak. - Memonitor tanda tanda vital selama dan setelah melakukan aktivitas, dan mencatat adanya respon fisiologis terhadap aktivitas (peningkatan denyut jantung peningkatan tekanan darah, atau nafas cepat). - Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga untuk berhenti melakukan aktivitas jika teladi gejala gejala peningkatan denyut jantung, peningkatan tekanan darah, nafas cepat, pusing atau kelelahan). - Berikan dukungan kepada anak untuk melakukan kegiatan sehari¬ hari sesuai dengan kemampuan anak. - Mengajarkan kepada orang tua teknik memberikan reinforcement terhadap partisipasi anak di rumah. - Membuat jadual aktivitas bersama anak dan keluarga dengan melibatkan tim kesehatan lain. - Menjelaskan dan memberikan rekomendasi kepada sekolah tentang kemampuan anak dalam melakukan aktivitas, memonitor kemam-puan melakukan aktivitas secara berkala dan menjelaskan kepada orang tua dan sekolah. 3. Memenuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat - Mengijinkan anak untuk memakan makanan yang dapat ditoleransi anak, rencanakan untuk memperbaiki kualitas gizi pada saat selera makan anak meningkat. - Berikan makanan yang disertai dengan suplemen nutrisi untuk meningkatkan kualitas intake nutrisi. - Mengijinkan anak untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan makanan - Mengevaluasi berat badan anak setiap hari. DAFTAR PUSTAKA 1. Betz, Sowden. (2002). Buku Saku Keperawatan Pediatrik. Edisi 2. Jakarta, EGC. 2. Ngastiyah. (1997). Perawatan Anak Sakit. Cetakan I. Jakarta, EGC. 3. Suriadi, Yuliani R. (2001). Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi I. Jakarta, CV Sagung Seto. 4. Tucker SM. (1997). Standar Perawatan Pasien. Edisi V. Jakarta, EGC. 5. Smeltzer, Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta, EGC. 6. FKUI. (1985). Ilmu Kesehatan Anak. Volume 1. Jakarta, FKUI. 7. Harlatt, Petit. (1997). Kapita Selekta Hematologi. Edisi 2. Jakarta, EGC. 8. ACS. (2003). What is Anemia ?. Available (online) http: // www // yahoo / nurse / leucemia / htm.

Read More ..

USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD/MI)

1. LATAR BELAKANG Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah dan bertanggungjawab dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan dan membimbing untuk menghayati menyenangi dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Merupakan program terpadu 4 departemen : Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Kesehatan, Departemen Dalam Negeri, Departemen Agama. 2. PENGERTIAN Yang dimaksud dengan UKS adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah dan lingkungan sekolah serta seluruh warga sekolah pada setiap jalur, jenis, jenjang pendidikan mulai TK/RA sampa SMA/SMK/MA 3. TUJUAN Tujuan UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan derajat kesehatan peserta didik maupun warga sekolah serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. 4. SASARAN Sasaran UKS adalah peserta didik sekolah / madrasah, Satuan Pendidikan Luar Sekolah, Guru, pamong Belajar, Pengelola Pendidikan, pengelola Kesehatan dan masyarakat. 5. ORGANISASI UKS a. Tim Pembina Pembinaan dan Pengelolaan UKS yang dilaksanakan dalam organisasi UKS adalah Tim Pembina dan Tim Pelaksana. Tim Pembina UKS tingkat Kecamatan ( Tim Pembina UKS Kecamatan) Tim Pembina UKS tingkat Kabupaten ( Tim Pembina UKS Kabupaten) Tim Pembina UKS tingkat Propinsi ( Tim Pembina UKS Propinsi) Tim Pembina UKS tingkat Pusat ( Tim Pembina UKS Pusat) Tugas dan Fungsi Tim Pembina UKS Kecamatan (TP UKS Kecamatan) 1. Tugas : a. membina dan melaksanakan UKS b. mensosialisasikan Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan UKS, c. menyusun program, melaksanakan penilaian/evaluasi dan menyampaikan laporan kepada Tim Pembina UKS Kabupaten d. mengkoordinasikan pelaksanaan program UKS di wilayahnya. e. membuat laporan pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan UKS pada Tim Pembina UKS Kabupaten,melaksanakan ketatausahaan Tim Pembina UKS Kecamatan 2. Fungsi : Tim Pembina UKS Kecamatan berfungsi sebagai pembina, penanggungjawab dan pelaksana progran UKS di daerah kerjanya berdasarkan kebijakan yang ditetapkan TP UKS Kabupaten. b. Tim Pelaksana Sedang untuk Tim Pelaksana berkedudukan di sekolah yang merupakan pelaksana dan penanggungjawab kegiatan UKS di sekolah : SUSUNAN TIM PELAKSANA UKS SD/MI PEMBINA : Lurah KETUA : Kepala Sekolah / Kepala Madrasah SEKRETARIS I : Guru Pembina UKS SEKRATARIS II : Ketua Komite Sekolah/Majelis Madr ANGGOTA : 1. Unsur Komite Sekolah 2. Petugas UKS/ Bidan (Puskesmas) 3. Unsur Guru 4. Unsur Siswa BAGAN ORGANISASI TIM PELAKSANA UKS (DI SEKOLAH) 1. Unsur Komite Sekolah 2. Petugas UKS Puskesmas 3. Unsur Guru ANGGOTA 6. LOGO UKS 7. RUANG LINGKUP UKS Kegiatan meliputi : (TRIAS UKS) 1. Pendidikan Kesehatan 2. Pelayanan Kesehatan 3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat 8. MATERI a. Pendidikan Kesehatan : 1. Kebersihan dan Kesehatan Pribadi Pemberian pengetahuan cara pemelihara kebersihan dan kesehatan pribadi diharapkan peserta didik dapat meningkatkan derajat kesehatannya ke tingkat yang lebih baik. Tujuan pendidikan kesehatan pribadi : a. Meningkatkan pengetahuan siswa mengenai masalah kebersihan perorangan, kesehatan keluarga dan kesehatan masyarakat. b. Merubah sikap mental kearah positif mencintai kebersihan, berbuat dan berperilaku hidup bersih dan sehat. c. Meningkatkan ketrampilan siswa agar mampu hidup bersih dan sehat untuk dirinya, keluarga dan lingkungan. Upaya peningkatan kesehatan, kebiasaan hidup bersih, menyenangi kebersihan dan keserasian harus ditanamkan sejak dini. Hal paling utama agar seorang dapat tetap dalam keadaan sehat adalah menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri, bahkan agama sangat memperhatikan kesehatan pribadi antara lain dengan aturan bersuci, makan dan minum serta keringanan beribadah bagi yang sakit. 2. Memelihara Kebersihan Pribadi Kebersihan pangkal kesehatan, oleh karenanya setiap orang harus selalu berupaya memelihara dan meningkatkan taraf kebersihan pribadi dengan : a. Membiasakan Hidup Bersih dan Sehat Kebiasaan baik maupun buruk biasanya terjadi tanpa disadari oleh yang memiki kebiasaan itu karena kebiasaan merupakan hal terbentuk dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga seolah-olah telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Contoh kebiasaan buruk : meludah / membuang sampah sembarangan, menggigit jari / benda, mengedipkan mata, merokok. Contoh kebiasaan baik : bangun pagi, berangkat ke sekolah, berolahraga secara teratur. Kebiasaan yang telah terbentuk dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sangat sulit untuk dirubah. Peranan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari sangat besar, maka upaya menanamkan sikap hidup bersih dan sehat sedini mungkin merupakan salah satu upaya pendidikan yang harus dilaksanakan baik di sekolah maupun dirumah. b. Upaya mencegah penyakit Sebagian besar penyakit telah diketahui penyebabnya, cara pencegahan, cara panularan, cara perawatan bagi penderita cara pengobatannya. Pengetahuan tersebut telah menyelamatkan dan memperpanjang hidup berjuta manusia di dunia. Tetapi keberhasilan tersebut tidak selalu dicapai dengan mudah. Menderita atau mengidap suatu penyakit selalu identik dengan penderitaan dan sumber kerugian waktu, uang, harta benda. Bahkan bagi yang lalai penyakit yang sebenarnya dapat dihindari tetapi karena sudah terlanjur menjangkiti orang tersebut harus membayar mahal kalalaiannya bahkan mungkin sampai harus kehilangn nyawanya. Mencegah selalu lebih mudah dan murah daripada mengobati, penting sakali mengusahakan agar setiap orang dapat melakukan usaha pencegahan seperti : 1) Memelihara dan meningkatkan kebersihan, serta menjauhkan diri dari sumber penyakit sehingga terhindar dari penularan. 2) Memeriksakan kesehatan secara teratur, sekurang-kurangnya dua kali setahun. 3) Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, misal : imunisasi, makan makanan sehat bergizi sesuai kebutuhan. 4) Meningkatkan dan memelihara tingkat kesegaran jasmani dengan cara berolahraga/latihan fisik, berekreasi dan istirahat yang cukup. c. Memelihara kesehatan pribadi Peliharalah selalu kesehatan pribadi dengan sebaik-baiknya agar tubuh tetap sehat mulai dari pemeliharaan kasehatan kulit, kuku, rambut, mata, hidung, telinga, mulut, gigi dan pakaian. 1) Menjaga kebersihan kulit Kulit yang sehat akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga perlu dipelihara kebersihannya dengan mandi untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada permukaan kulit, menghilangkan bau keringat, merangsang peredaran darah dan syaraf, mengembalikan kesegaran tubuh. Cara mandi yang baik dan benar a) Seluruh permukaan kulit disiram dengan air bersih, b) Seluruh permukaan tubuh / kulit disabun dan digosok untuk menghilangkan kotoran yang menempel di kulit terutama pada bagian yang lembab dan berminyak (lipatan telinga, mata kaki, ketiak, lipatan paha, jari kaki / tangan dan muka) sampai kotoran hilang. c) Setelah digosok dan disabun seluruh permukaan kulit / tubuh disiram dengan air bersih sampai semua sia sabun yang menempel di kulit terbung / hilang. d) Keringkan seluruh tubuh dengan handuk pribadi yang bersih dan kering. 2) Memelihara kebersihan kuku Kuku yang kotor dapat menjadi sarang kuman penyakit yang selanjutnya dapat ditularkan kepada bagian tubuh yang lain, untuk itu kuku jari kaki dan tangan harus selalu terjaga kebersihannya. Ciri-ciri kuku yang baik : a) Kuku tumbuh dengan baik, b) Kuat, c) Bersih, dan d) Halus Merawat kuku dapat dilakukan dengan memotong ujung kuku sampai beberapa milimeter dari tempat perlekatan antara kuku dan kulit serta potongan disesuaiakan dengan bentuk jari. Kikirlah tepi kuku yang telah dipotong agar rapi dan tidak tajam. Sebaiknya setelah dipotong kemudian dicuci, caranya : dengan air hangat, kotoran yang ada dibawah kuku dibersihkan dengan sikat sampai bersih seluruhnya setelah itu keringkan dengan lap atau handuk kecil kering dan bersih. 3) Memelihara kebersihan rambut Memelihara kebersihan / pemeliharaan rambut dapat dilakukan dengan cara : Pencucian rambut Frekuensi pencucian rambut sangat tergantung kepada : a) Tebal atau tipisnya rambut, semakin tebal harus semakin sering dicuci. b) Lingkungan atau tempat berada seseorang, misal orang yang tinggal di lingkungna yang banyak debu orang tersebut harus harus lebih sering mencuci rambutnya. c) Orang yang sering memakai minyak rambut juga harus sering mencuci rambutnya. Cara mencuci rambut : a) Rambut dicuci dengan menggunakan bahan pembersih seperti shampo paling sedikit dua kali seminggu secara teratur. d) Rambut disiram dengan air yang bersih kemudian digosok dengan bahan pembersih (shampo). e) Seluruh bagian rambut dan permukaan kulit kepala digosok dan dipijat-pijat agar kotoran yang melekat dapat terlepas dan selanjjutnya dibilas dengan air bersih. f) Bila rambut masih terasa kotor gosok dengan bahan pembersih kembali, bilas berkali-kali dengan air bersih sampai rambut terasa bersih ( rambut terasa kesat) g) Selanjutnya rambut dikeringkan dengan handuk yang bersih. Pemangkasan dan penyisiran rambut a) Untuk anak perempuan Pada waktu-waktu tertentu (misalnya 3 atau 6 bulan sekali) rambut sebaikya dipotong atau dipangkas sesuai dengan bentuk kepala dan selera atau model yang diinginkan. b) Untuk anak laki-laki Pada anak laki-laki memangkas rambut 1-2 bulan sekali atau menurut keadaan. Rambut disisir dengan rapi supaya tidak kusut dan mudah dirawat. 4) Memelihara kebersihan dan kesehatan mata a) Mata sebaiknya dibersihkan setiap hari b) Sewaktu-waktu sebaiknya dibersihkan menggunakan kapas yang dibasahi boorwater 3 % atau air yang sudah dimasak. Caranya ialah dengan menyapukan kapas mulai dari pinggir terus ke arah tengah (menuju hidung). Lalkukan berulang sampai mata bersih. c) Jangan menggosok mata dengan tangan, kain atau saputangan yang kotor atau saputangan orang lain. d) Periksa mata satu tahun sekali ke dokter spesialis mata atau ke petugas kesehatan. e) Biasakan membaca pada tempat yang cukup terang dengan jarak mata dan obyek yang dibaca tidak kurang dari 30 cm. f) Biasakan makan makanan yang banyak mengandung vitamin A. g) Berikan istirahat secukupnya bila telah melakukan pekerjaan melelahkan mata. 5) Memelihara kebersihan mulut dan gigi Mulut termasuk lidah dan gigi merupakan sebagian alat pencernaan makanan. Mulut berupa suatu rongga yang dibatasi oleh jaringan lemak di bagian belakang berhubungan tenggorokan dan di depan ditutup oleh bibir. Gigi terdiri dari jaringan keras terdapat pada rahang atas dan rahang bawah. Mulut dan gigi merupakan satu kesatuan karena gigi terdapat di rongga mulut. Dengan membersihkan gigi berarti kita selalu membersihkan rongga mulut dari sisa-sisa makanan yang biasa tertinggal dan yang harus diperhatikan juga diantara gigi dan sekitar gusi. Pada waktu menyikat gigi harus diperhatikan adalah arah menyikat gigi dari gusi ke permukaan gigi selain membersiknan gigi juga untuk memijat gusi. Menggosok gigi sebaiknya dilakukan setelah makan dan malam sebelum tidur dengan memakai sikat pribadi jangan bergantian dengan orang lain. Sikat yang digunakan sebaiknya bulu sikat tidak keras tapi juga tidak lunak, permukaan bulu sikat rata, kepala sikat kecil, tangkai sikat gigi lurus. 6) Memakai pakaian : yang bersih dan serasi. Pakaian yang dimaksud disini meliputi pakaian yang erat hubungannya dengan kesehatan : kemeja, baju, celana, rok termasuk pakaian dalam, kaos kaki, sepatu, sandal dll. Pakaian berguna untuk  melindungi kulit dari kotoran yang berasal dari luar  membantu mengatur suhu tubuh (pakaian tebal waktu musim dingin)  mencegah bibit penyakit masuk ke dalam tubuh (mencegah cacing tambang masuk lewat telapak kaki dengan memakai alas kaki) Hal yang perlu diperhatikan dalam hal pakaian : a. Pakaian hendaknya diganti  Setiap selesai mandi  Bila kotor atau basah karena keringat atau kena air hujan b. Kenakan pakaian yang sesuai dengan ukuran tubuh c. Pakaian hendaknya dibedakan sesuai keperluan antara lain :  Pakaian rumah  Pakaian sekolah  Pakaian untuk keluar rumah  Pakaian olahraga  Pakaian untuk rekreasi, resepsi / pesta  Pakaian tid d. Pakaian yang telah dipakai keluar rumah hendaknya jangan dipakai untuk tidur, karena kemungkinan terkena debu dan kotoran e. Jangan dibiasakan memakai pakaian orang lain untuk mencegah tertular penyakit (terutama penyakit kulit) 3. Makanan yang bergizi Masa anak-anak adalah masa pertumbuhan dan perkembangan yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan. Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang biasanya diukur dengan ukuran berat (kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan keseimbangan. Pertumbuhan mempunyai dampak aspek fisik. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diperkirakan, sebagai hasil dari pematangan. Perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ / individu. Pertumbuhan pada masa anak-anak secara langsung dapat dipengaruhi antara lain oleh faktor makanan yang cukup dan keadaan kesehatan, sedangkan penyebab tak langsung adalah kecukupan makanan dalam keluarga, asuhan bagi ibu dan anak, dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan. Faktor langsung yang mempengaruhi pertumbuhan anak adalah gizi seimbang yaitu makanan yang banyak mangandung zat gizi. Zat gizi dapat dikelompokkan dalam beberapa golongan : 1. Zat tenaga (hidrat arang / tepung, lemak) Zat tenaga disebut zat kalori karena zat ini diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan tenaga atau energi dalam bentuk kalori. Tenaga sangat dibutuhkan tubuh untuk menggerakkan alat atau organ-organ seperti jantung, paru-paru, otot dll. Sumber zat tenaga adalah makanan yang mengandung hidrat arang atau zat tepung, zat pati atau karbohidrat. Adapun jenis makanan zat ini misal : tepung, biji-bijian, beras, ubi, umbi- umbian, ketela, roti, sagu, jagung dan gula. 2. Zat pembangun (protein) Zat pembangun adalah zat gizi yang diperlukan tubuh untuk membangun atau pertumbuhan. Tubuh manusia terdiri dari bagian-bagian yang kecil- kecil berupa sel-sel yang hidup berkelompok membentuk organ-organ tubuh dan bekerja sesuai fungsinya. Sel-sel tersebut sebagian akan aus, rusak atau mati misal waktu kulit terluka, terkena panas yang menyengat atau terinfeksi kuman. Sel-sel yang mati dapat berbentuk kulit mengelupas atau nanah. Sel yang rusak perlu diganti dengan yang baru, agar fungsi tubuh tetap berjalan normal. Sumber zat pembangun terutama protein atau zat putih telur. Sumber makanan zat pembangun terdiri dari sumber nabati : kacang- kacangan (tempe, tahu dll) sumber hewani : sapi, ayam, kambing dan ikan. 3. Zat Pengatur (vitamin, mineral, air) Zat pengatur adalah zat gizi yang berfungsi mengatur metabolisme (proses kerja tubuh). Metabolisme diibaratkan ramainya lalulintas jalan raya kalau tidak ada polantas atau lampu pengatur lalulintas tentu akan timbul kemacetan karena semua ingin mendahului. Demikain pula dengan organ-organ tubuh, sehingga terjadi sinkronisasi tugas-tugas dalam proses metabolisme tubuh. Kalau tubuh kekurangan air, akan terasa haus dan otak akan menyuruh tangan untuk mencari air. Kelompok zat pengatur adalah air, vitamin dan mineral. Sumber gizi ini banyak diperoleh dari makanan berupa sayuran dan buah-buahan. Pengukuran pertumbuhan Pengukuran pertumbuhan perlu dilakukan untuk menentukan apakah tubuh kembang seseorang berjalan normal atau tidak. Anak yang sehat akan menunjukkan pertumbuhan yang optimal. Manfaat pengukuran pertumbuhan adalah :  Sebagai bahan informasi untuk menilai keadaan kekurangan gizi baik yang akut maupun kronis.  Memonitor keadaan kesehatan misal pada pengobatan penyakit  Dasar perhitungan dosis obat dan makanan yang perlu diberikan Untuk mengikuti pertumbuhan anak-anak SD/MI digunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) anak SD / MI berdasar jenis kelamin, dimana pengukuran secara rutin selama 4 bulan sekali oleh dokter kecil dan guru UKS sebagai pengawas kegiatan.(PERUBAHAN PEDOMAN : STATUS GIZI DIHITUNG DENGAN IMT : WHO 2007) revisi juli 2010 STANDAR PENILAIAN STATUS GIZI UMUR 8-18 TAHUN BERDASAR IMT MENURUT UMUR (WHO 2007) UMUR (Thn) Laki-laki Perempuan Kurus Normal Gemuk Kurus Normal Gemuk 6 < 13,0 13,1 - 18,4 > 18,5 < 12,7 12,8 - 19,1 > 19,2 7 < 13,2 13,3 - 18,9 > 19,0 < 12,7 12,8 - 19,7 > 19,8 8 < 13,3 13,4 - 19,6 > 19,7 < 12,9 13,0 - 20,7 > 20,8 9 < 13,5 13,6 - 20,4 > 20,5 < 13,1 13,2 - 21,4 > 21,5 10 < 13,7 13,8 - 21,3 > 21,4 < 13,5 13,6 - 22,5 > 22,6 11 < 14,1 14,2 - 22,4 > 22,5 < 13,9 14,0 - 23,6 > 23,7 12 < 14,5 14,6 - 23,7 > 23,8 < 14,4 14,5 - 24,8 > 24,9 13 < 14,9 15,0 - 24,7 > 24,8 < 14,9 15,0 - 26,1 > 26,2 14 < 15,5 15,6 - 25,8 > 25,9 < 15,5 15,6 - 27,2 > 27,3 15 < 16,0 16,1 - 26,9 > 27,0 < 15,9 16,0 - 28,1 > 28,2 16 < 16,5 16,6 - 27,8 > 27,9 < 16,2 16,3 - 28,8 > 28,9 17 < 16,9 17,0 - 28,5 > 28,6 < 16,4 16,5 - 29,2 > 29,3 18 < 17,3 17,4 - 29,1 > 30,0 < 16,4 16,5 - 29,4 > 29,5 Cara menentukan IMT : BB (kg) IMT = TB(m) x TB(m) b. Pelayanan Kesehatan : Pelayanan kesehatan di sekolah diutamakan pada upaya meningkatkan kesehatan (upaya promotif) dan upaya pencegahan penyakit (upaya preventif) serta upaya penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) yang dilaksanakan melalui kegiatan :  Peningkatan Kesehatan (promotif), dilaksanakan melalaui kegiatan intra kurikuler dan penyuluhan kesehatan serta latihan ketrampilan oleh tenaga kesehatan disekolah : kegiatan penyuluhan gizi, kesehatan pribadi, penyakit menular, cara menggosok gigi yang benar, cara mengukur tinggi dan berat badan, cara memeriksa ketajaman penglihatan.  Pencegahan (preventif) dilaksanakan melalaui kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan mata rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit : Imunisasi yang dilakukan oleh petugas puskesmas, pemberantasan sarang nyamuk, pengobatan sederhana oleh dokter kecil, kegiatan penjaringan kesehatan (srining kesehatan) bagi siswa kelas I yang baru masuk dan pemeriksaan berkala setiap 6 bulan bagi seluruh siswa.  Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) dilakukan melalui kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit dan untuk meningkatkan kemamapuan peserta didik yang cedera / cacat agar dapat berfungsi normal. Kegiatan dapat berupa pengobatan ringan untuk mengurangi derita sakit, pertolongan pertama di sekolah serta rujukan medik ke puskesmas, kasus kecelakaan, keracunan atau lain kondisi yang membahayakan nyawa dan kasus penyakit khusus. Secara garis besar kegiatan pelayanan kesehatan di SD dan MI adalah : 1. PENYULUHAN KESEHATAN Penyelenggaraan penyuluhan kesehatan secara integrasi dengan semua pihak sesuai kebutuhan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan praktis dalam rangka pemutusan rantai penularan penyakit, upaya pemeliharaan kesehatan pribadi siswa / guru yang ditekankan pada upaya pembentukan perilaku hidup besih dan sehat, maupun lingkungan fisik sekolah untuk mendukung terciptanya suasana yang sehat dalam proses pembelajaran. Contoh kegiatan : Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pemberantasan kecacingan, pencegahan terhadap penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif) 2. IMUNISASI Setiap tahun Imunisasi dilakukan pada bulan november yang dikenal sebagai bulan imunisasi asan sekolah (BIAS). Tujuan pemberian imunisasi adalah untuk memberikan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit difteri dan tetanus dengan imunisasi Difteri Tetanus Toxoid (DT) dan Tetanus Toxoid (TT). Semua anak SD/MI kelas I menerima imunisasi DT, siswa kelas VI menerima imunisasi TT. 3. DOKTER KECIL Adalah peserta didik yang ikut melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan serta berperan aktif dalam kegiatan kesehatan yang diselenggarakan di sekolah. Peserta didik yang dapat menjadi dokter kecil telah menduduki kelas IV, V, berprestasi di kelas, berwatak pemimpin, bertanggungjawab, bersih, berperilaku sehat serta telah mendapat pelatihan dari petugas puskesmas / Tim Pembina UKS. Kegiatan yang dilakukan dokter kecil diantaranya : a. Mengamati kebersihan dan kesehatan pribadi b. Mengenali penyakit secara awal c. Pengobatan sederhana d. Menimbang dan mengukur tinggi badan e. Memeriksa ketajaman penglihatan f. Memeriksa kebersihan gigi g. dll 4. P3K dan P3P Kegiatan yang dilakukan pada PP adalah melakukan pengobatan sederhana dan PP baik pada penyakit, kecelakaan dan penanganan diare. 5. PENJARINGAN KESEHATAN Penjaringan kesehatan dilakukan bagi siswa kelas I yang baru masuk dan hasilnya akan dimanfaatkan untuk perencanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan UKS. Inti dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui secara dini masalah-masalah kesehatan anak sekolah, antara lain status gizi anak, kesehatan indra penglihatan dan pendengaran yang merupakan faktor penting bagi anak dalam proses pembelajaran. Penjaringan kesehatan dilakukan secara bertahap pada siswa sekolah yang baru masuk yaitu : a. Tahap awal penjaringan dilakukan di sekolah oleh guru di bantu dokter kecil : pengenalan gejala sederhana, baik melalui pengamatan maupun wawancara dengan siswa dan orangtua mereka. b. Tahap berikutnya dilakukan oleh tenaga paramedis dengan prosedur cara pengamatan. c. Tahap ketiga penjaringan kesehatan dilakukan oleh dokter dan akan jelas memisahkan kasus yang telah diseteksi pada tahap pertama dan kedua untuk menetapkan tindak lanjut penanganan kasus. 6. PEMERIKSAAN BERKALA Pemeriksaan berkala dilakukan oleh petugs kesehatan, guru UKS, dokter kecil kepad seluruh siswa dan guru setiap 6 bulan, untuk memantau, memellihara serta meningkatkan status kesehatan mereka. Kegiatan yang dilakukan berupa penimbangan BB, pengukuran TB, pemeriksaan ketajaman penglihatan dan pendengaran oleh guru UKS dengan dokter kecil, pemeriksaan kesehatan oleh petugas kesehatan. 7. PENGAWASAN WARUNG SEKOLAH Untuk terselengggaranya warung sekolah/kantin yang sehat tentunya harus didukung oleh pengetahuan dan ketrampilan mengenai gizi, kebersihan dll, pembinaan ini dilakukan oleh tenaga kesehtan dan sekolah : guru UKS dan dokter kecil. 8. DANA SEHAT Dana sehat / dana UKS adalah dana yang diperuntukkan untuk kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan UKS. Komponen pokok dari dana UKS adalah hal yang berhubungan dengan dana tersebut dan pengelolaannya. a. Dana Yang dimaksud dana disini adalah uang atau barang yang diterima atau dikumpulkan oleh Tim Pelaksana UKS baik dari peserta didik, komite sekolah, pemerintah maupun dari masyarakat untuk pelaksanaan program UKS di sekolah. b. Pengelola Pada organisasi Tim Pelaksana UKS harus ada bendahara yang bertugas melakukan pembukuan/pengelolaan dana UKS yang dicatat/dibukukan dalam buku khusus untuk pendanaan UKS c. Pengelolaan dana UKS Dana yang diperoleh dan digunakan oleh Tim Pelaksana UKS harus dikelola dengan baik. Untuk keperluan tersebut maka harus ditetapkan bendahara (guru atau anggota Komite sekolah) untuk menyiapkan pembukuan yang meliputi pencatatan alihan dana dan barang, bagaimana cara pertanggungjawabannya dan pelaporannya. 9. MEMANTAU KESEGARAN JASMANI Kesegaran jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkut paut dengan kemampuan dan kesanggupannya berfungsi dalam pekerjaan secara optimal dan efisisen. Untuk mengetahui dan menilai tingkat kesegaran jasmani seseorang dapat dilakukan dengan melasanakan pengukuran dengan tes kesegaran jasmani. Dengan memakai instrumen Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. TKJI untuk kelompok umur 6 – 9 tahun adalah : 1. Lari 30 meter (mengukur kecepatan) 2. Gantung siku tekuk (mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu) 3. Baring duduk 30 detik (mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut) 4. Loncat tegak (mengukur tenaga explosif) 5. Lari 600 meter (mengukur daya tahan jantung paru) TKJI untuk kelompok umur 10 – 12 tahun adalah : 1. Lari 40 meter (mengukur kecepatan) 2. Gantung siku tekuk (mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu) 3. Baring duduk 30 detik (mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut) 4. Loncat tegak (mengukur tenaga explosif) 5. Lari 600 meter (mengukur daya tahan jantung paru) 10. UKGS Usaha Kesehatan Gigi Sekolah adalah pelayanan kesehatan gigi yang dikerjakan oleh petugas kesehatan yang terdiri dari tiga macam pelayanan : a) UKGS Tahap I : pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dan mengadakan kegiatan menggosok gigi masal minimal untuk kelas I,II,III dibimbing guru dengan memakai pasta gigi mengandugn fluoride minimal sekali sebulan. b) UKGS Tahap II : UKGS tahap I ditambah penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I diikuti pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit oleh guru, pelayanan medik dasar atas permintaan dan rujukan bagi yang memerlukan c) UKGS Tahap III : UKGS tahap II ditambah pelayanan medik dasar pada kelas terpilih sesuai kebutuhan untuk kelas I,III,V dan VI c. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat : Pengertian dari lingkungan sekolah sehat adalah meliputi lingkungan fisik, mental dan sosial dari sekolah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan sehingga dapat mendukung untuk tumbuh kembangnya perilaku hidup sehat secara optimal. 1. Aspek Fisik Aspek bangunan sekolah, peralatan sekolah, perlengkapan sanitasi yang memenuhi syarat-syarat kesehatan dan pemeliharaan serta pengawasan kebersihannya meliputi : a. Penyediaan air bersih b. Pemeliharaan penampungan air bersih c. Pengadaan dan pemeliharaan air limbah d. Pemeliharaan WC / Kamar Mandi e. Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas, perpustakaan, ruang serbaguna, ruang olahraga, ruang UKS, ruang laboratorium, ruang ibadah f. Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah (termasuk penghijauan sekolah) g. Pengadaan dan pemeliharaan warung / kantin sekolah h. Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah. 2. Aspek Mental Melalui usaha pemantapan sekolah sebagai lingkungan pendidikan dengan meningkatkan pelaksanaan konsep ketahanan sekolah (7K) sehingga tercipta suasana dan hubungan kekeluargaan yang erat antar sesama warga sekolah : a. Bakti sosialmasyarakat sekolah terhadap lingkungan b. Perkemahan c. Darmawisata d. Musik, olah raga e. Kepramukaan, PMR, Kader Kesehatan f. Lomba Kesenian dan olahraga 1. Gedung KETENTUAN LINGKUNGAN SEKOLAH YANG BERSIH DAN SEHAT a. Bersih tidak ada kotoran dan sampah b. Lantai, meja, dinding dan langit-langit bersih c. Dinding dan sarana belajar tidak dicoret-coret d. Ventilasi baik, tidak pengap dan lembab e. Cahaya penerangan cukup yaitu dapat untuk membaca dan menulis tanpa bantuan penerangan lain bila cuaca terang f. Sinar datang dari arah kanan dan kiri g. Langit-langi dan dinding kuat dan rapi h. Penataan ruangan rapi 2. Warung/kantin sekolah a. Selain dari makanan gedung kantin juga harus memenuhi kriteria gedung seperti diatas. b. Ada perabot dan peralatan warung yang sesuai kebutuhan c. Ada tempat pembuangan sampah dan air limbah yang memenuhi syarat kesehatan dan berfungsi baik d. Makanan dan minuman yang disajikan bersih, bergizi dan memnuhi syarat kesehatan serta penyajian menarik e. Jauh dari wc, jamban dan tempat penampungan sampah sehingga bebas dari gangguan bau yang kurang sedap 3. Sumber air bersih, air minum a. Jarak tempat pembuangan sampah, air limbah dan kakus minimal 10 meter b. Air memenuhi syarat kesehatan jernih, tidak berbau, tidak berwarna dll c. Tersedia air minum yang sudah dimasak dalam jumlah yang cukup 4. Tempat cuci tangan a. Bersih, tidak kotor dan tidak berlendir b. Terbuat dari bahan anti karat dan mudah diberihkan c. Dilengkapi dengan sabun dan lap tangan d. Jumlah sesuia dengan kebutuhan( 1 tempat cuci tangan tiap kelas) tpukskecwonosari@yahoo.com # 20 5. Kamar mandi, jamban dan peturasan a. Bersih, tidak nampak kotoran b. Lantai tidak tergenang air dan tidak licin c. Tidak menimbulkan bau yang tidak sedap d. Dinding kamar mandi bersih tidak dicoret-coret e. Bak penampungan air bersih, tidak kotor dan tidak berlumut, tidak ada jentik nyamuk f. Jamban, peturasan tidak tersumbat dan dapat dipakai dengan baik g. Ventilasi baik, tidak pengap, tidak lembab h. Cahaya dan penerangna cukup sehingga semua yang ada diruangan dapat dilihat jelas i. Langit-langit, dinding dan pintu kuat dan rapi j. Persediaan air bersih yang menculkkupi kebutuhan k. Tersedia perlengkapan yang terawat baik, bersih dan tidak membahayakan (gayung tidak terbuat dari kaleng yang tajam dan berkarat) l. Jumlah memadai m. Tersedia alat dan bahan pembersih 6. Pembuangan sampah a. Tersedia tempat pembuangan sampah di setiap ruangan b. Tersedia bak / tempat penampungan sampah yang memenuhi syarat kesehatan antara lain : bebas lalat dan serangga, dapat menampung sampah dengan bak, tidak menimbulkan bau letaknya jauh dari gedung sekolah (kelas, warung sekolah) c. Tempat pembuangan sampah dan air limbah tidak dekat dengan sumber air bersih ( jarak minimal 10 meter) 7. Pembuangan air limbah a. Ada saluran air hujan dan air limbah yang lancar dan tidak tergenang b. Air limabh tidak mencemari sumber air bersih c. Tempat penampungan air limbah tidak menimbulkan bau, tidak menjadi sarang nyamuk dan letaknta jauh dari sumber air bersih( jarak minimal 10 meter) dari gedung sekolah 8. Halaman a. Tidak ada genangan air dan tidak berdebu b. Bebas dari bangunan, benda, tanaman yang berbahaya c. Ada tanaman perindang penghijauan dan tanaman hias d. Halaman ditata dengan baik, bersih indah dan serasi e. Ada bagian yang dipergunakan untuk upacara bndera, senam dan bermain f. Ada saluran pembuangan air yang berfungsi baik 9. Pagar sekolah a. Pagar dapat melindungi seluruh sekolah b. Pintu pagar berfungsi dengan baik c. Pagar terbuat dari bahan baku atau tumbuhan yang kuat d. Pagar terawat baik, bersih dan serasi 10. Kebun sekolah a. Kebun ditanami dan ditata secara teratur, bersih dan rapi b. Dapt dimanfaatkan sebagai tempat petrnakan, perkebunan, perikanan, tanaman produktif dan apotik hidup c. Dipergunakan sebagai sarana pembelajaran d. Tidak terdapat benda-benda dan tanaman yang membahayakan e. Tidak menjadi sarang nyamuk Juga dilaksanakan program PHBS pada tatanan pendidikan : PHBS TATANAN PENDIDIKAN 1. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat 2. Menggunakan air bersih, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir 3. Lingkungan sekolah dalam keadaan bersih, pengelolaan sampah dan bebas jenting 4. Tersedia UKS dan pemeriksaan kesehatan secara berkala 5. Menjadi anggota dana sehat 6. Tidak merokok 7. Adanya siswa yang menjadi dokterkecil/kader kesehatan 8. Tersedianya kantin/warung sekolah yang sehat. (ada form pemetaannya : konfirmasi ke Puskesmas) SEKOLAH PROMOSI KESEHATAN (HEALTH PROMOTING SCHOOL) Menurut WHO, terdapat 6 ciri-ciri utama dari suatu sekolah untuk dapat menjadi sekolah yang mempromosikan / meningkatkan kesehatan, yaitu : 1. Melibatkan semua pihak yang berkaiatan dengan masalah kesehatan sekolah, yaitu perseta didik, orangtua, tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan. 2. Berusaha keras menciptakan lingkungan sehat yang aman, meliputi : a. sanitasi dan air yang cukup, b. bebas dari segala macam bentuk kekerasan, c. bebas dari pengarus negatif dan Penyalahgunaan zat-zat berbahaya, d. suasana yang mempedulikan pola asuh, rasa hormat daan percaya, e. pekarangan sekolah yang aman, dan dukungan masyarakat yang sepenuhnya. 3. Memberikan pendidikan kesehatan sekolah dengan : a. Kurikulum yang mampu maningkatkan sikap dan perilaku peserta didik yang positif terhadap kesehatan, serta dapat mengmbangkan berbagai ketrampilan hidupvyang mendukung kesehatan fisik, mental, sosial, b. Memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru dan orangtua. 4. Memberikan akses (kesempatan) untuk dilaksanakannya pelayanan kesehatan disekolah yaitu : a. Penjaringan, diagnosa dini, pemantauan perkembangan, imunisasi serta pengobatan sederhana, b. Kerjasama dengan puskesmas setempat, c. Adanya program-program makanan bergizi dengan memperhatikan keamanan makanan 5. Menerapkan kebijakan-kebijakan dan upaya-upaya disekolah untuk mempromosikan / meningkatkan kesehatan yaitu : a. Kebijakan yang didukung oleh seluruh staf sekolah termasuk mewujudkan proses belajar mengajar yang dapat menciptakan lingkungan psikososial yang sehat bagi seluruh masyarakat sekolah, b. Kebijakan dalam memberikan pelayanan yang adil untuk seluruh siswa, c. Kebilakan-kebijakan dalam penggunaan rokok, penyalahgunaan narkoba termasuk alkohol serta pencegahan segala bentuk kekerasan. 6. Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan masyarakat, dengan : a. Memperhatikan adanya masalah-masalah kesehatan masyarakat, dengan : b. Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat. c. Dapat dikatakan suatu sekolah dinyatakan sebagai “Health Promoting School” atau “Sekolah Promosi Kesehatan” adalah apabila seluruh program UKS dilaksanakan dengan baik pada sekolah tersebut.

Read More ..

IMS ( INFEKSI MENULAR SEKSUAL)

Apakah IMS itu ? IMS juga dikenal dengan istilah penyakit kelamin IMS biasanya ditularkan melalui hubungan seksual (lewat vagina, anus dan mulut) Ada beberapa jenis IMSyang bisa menular melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian Bagaimana Penularan IMS ? IMS menular melalui : Hubungan seks Penggunaan jarum suntik secara bergantian IMS bisa juga disebabkan oleh kurang menjaga kebersihan Beberapa IMS yang dikenal adalah : Gonore (Kencing nanah) Sifilis (raja singa) Herpes genital Trichomonas Vaginalis Chancroid Klamidia Condiloma Akuminata Kutu pubis Kanker Vagina AIDS Sifilis pada wanita Ulkus Molle Bisul Genital Ulkus Molle Kutil Keputihan Apa saja gejala IMS ? IMS seringkali tidak menunjukkan gejala terutama pada perempuan Jika bergejala,yang kemungkinan akan muncul adalah : Keputihan yang berbau atau gatal Muncul benjolan, bintil atau luka disekitar kelamin Gatal, sakit atau rasa panas disekitar kelamin Keluar nanah dari alat kelamin dan sakit sakit saat kencing. Sakit dibagian dalam vagina saat berhubungan seks Bengkak dipangkal paha Perdarahan pada alat kelamin Beberapa jenis IMS tidak memiliki tanda ataupun gejala. Walaupun pasangan kita kelihatan sehat, bisa saja dia sudah terkena IMS Bagaimana mencegah IMS ? Anda jauhi seks, dalam arti anda sama sekali tidak melakukan hubungan seks. Cara ini tentu saja yang paling aman. Bersikap saling setia, bagi yang punya pasangan tetap, jadi hanya melakukan hubungan seks dengan pasangannyasaja. Cegah pakai kondom, bagi mereka yang tidak bisa menjalankan cara A atau cara B Tidak memakai jarum suntik secara bergantian Kalau terlanjur kena harus bagaimana ? Segera ke dokter untuk diperiksa dan diobati Jangan obati sendiri Jangan minum antibiotika tanpa resep dokter Habiskan obat yang diberikan dokter Selalu gunakan kondom saat berhubungan seks selamamasih dalam pengobatan Ajak pasangan untuk diperiksa dan diobati juga Siapa saja yang bisa terinfeksi IMS ? Siapa saja dapat terinfeksi IMS, tidak memandang usia, pekerjaan, suku atau jenis kelamin sepanjang dia melakukan hubungan seks berisiko Apa yang terjadi Kalau IMS Tidak Diobati ? Lebih mudah terinfeksi HIV Berisiko terjadi kemandulan Berisiko keguguran Berisikomenularkan IMS pada janin yang dikandung Berisiko terjadi kerusakan otak hingga berakibat kematian Berisiko menularkan IMS pada pasangan Sumber : Materi Pelatihan Konseling Kesehatan Remaja Tk. Provinsi Kalimantan Selatan Th.2011

Read More ..

Rabu, 07 Maret 2012

REMAJA, SEKSUALITAS DAN MASALAHNYA

A. Pendahuluan Fenomena transisi kependudukan sebagai konsekuensi pembangunan menyebabkan perubahan pada struktur kependudukan terutama struktur penduduk menurut umur. Bila sebelumnya penduduk yang terbesar adalah anak-anak, maka dalam masa transisi ini proporsi penduduk usia remaja semakin besar. Pada akhir abad ke-20 terdapat 36.600.000 (21% dari total penduduk) remaja di Indonesia dan diperkirakan jumlahnya mencapai 43.650.000 pada awal abad ke-21 ini. Jumlah remaja yang tidak sedikit ini merupakan potensi yang sangat besar dalam melanjutkan pembangunan Indonesia. (Notoatmodjo, 2007). Adanya berbagai upaya pembangunan yang dilakukan menyebabkan perubahan pada seluruh aspek kehidupan termasuk kehidupan remaja. Salah satu dampak adalah terjadinya perubahan yang mendasar yang menyangkut sikap dan perilaku seksual pranikah di kalangan remaja. Dan perubahan tersebut telah menjadi salah satu masalah yang memprihatinkan masyarakat Indonesia seperti satu dari 5 anak pertama yang dilahirkan oleh wanita menikah pada usia 20-24 tahun merupakan hasil hubungan seksual sebelum menikah. Maraknya pemberitaan di media massa mengenai perilaku menyimpang seksual remaja menggambarkan semakin besarnya masalah perilaku seksual remaja (Notoatmodjo, 2007). B. Remaja Masa remaja adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa, dimana terjadi pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan terjadi perubahan-perubahan psikologik serta kognitif (Soetjiningsih, 2007). Yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis & psikososial. Ditinjau dari sisi bahwa remaja belum mampu menguasai fungsi fisis dan psikisnya secara optimal, remaja termasuk golongan anak. WHO menetapkan batas usia remaja dalam 2 bagian yaitu remaja awal 10-12 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun. Pedoman umum remaja di Indonesia menggunakan batasan usia 11-24 tahun dan belum menikah (Sarwono, 2008). C. Seksualitas Seksualitas berasal dari kata seks yang diartikan sesuai dengan maksud dan tujuan pembicaraan, seperti : 1. Seks diartikan sebagai jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan 2. Reproduksi seksual, yaitu membahas tentang proses menghasilakan keturunan 3. Seks diartikan sebagai organ seks yaitu membicarakan alat reproduksi pada laki-laki dan perempuan 4. Rangsangan, yaitu bagaimana terjadinya gairah seks seperti getaran di dalamtubuh 5. Hubungan seks, ini merupakan pengertian secara umum tentang seks yaitu bertemunyaorgan seks laki-laki dan perempuan disertai terjadinya penetrasi. D. Organ Seks Organ seks merupakan alat kelamin pada laki-laki dan perempuan yang merupakan hal penting diketahui guna persiapan untuk berkeluarga. Organ Seks perempuan terdiri dari : 1. OVARIUM Organ yang terletak di kiri-kanan rahim di ujung saluran fimbrae (umbai-umbai) dan terletak di rongga pinggul, indung telur berfungsi menghasilkan sel telur (ovum), sebulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bergiliran mengeluarkan sel telur. 2. Tuba Fallopii (saluran telur) Saluran di kiri kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh ovum dari indung telur menuju rahim. 3. Fimbrae (Umbai-umbai) Dapat di analogikan dengan jari-jari tangan, umbai-umbai ini berfungsi untuk menangkap ovum yang dikeluarkan indung telur 4. Uterus (rahim) Merupakan tempat calon bayi, seperti buah alpukat gepeng dan berat normalnya antara 30 – 50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih sebesar telur ayam kampung. 5. Cervix (leher rahim) Bagian luar di bawah rahim yang ditetapkan sebagai batas penis masuk ke dalam vagina. Pada saat persalinan, leher rahim membuka sehingga bayi dapat keluar. 6. Vagina (liang kemaluan) Merupakan saluran berbentuk silinder dengan diameter depan ± 6,5 cm dan dinding belakang ± 9 cm, elastis dan berlipat lipat. 7. Mulut vagina Adalah pintu vagina, sebagai rongga penghubung rahim dengan bagian luar tubuh. Lubang vagina ini ditutupi oleh Hymen (selaput dara) sebagai selaput tipis yang terdapat di muka liang vagina. Selaput dara tidak mengandung pembuluh darah. 8. Klitoris (kelentit) Merupakan benjolan daging kecil yang paling peka rangsangan dibanding dengan bagian-bagian alat kelamin perempuan yang lain. Klitoris banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf. 9. Labia (bibir kemaluan) Terdiri dari dua bibir, yaitu bibir tebal (labia major) dan bibir tipis (labia minor). HORMON ESTROGEN dan HORMON PROGRSTERON PADA PEREMPUAN Tubuh mengalami perubahan fisik disebabkan berfungsinya hormon yang terjadi karena hypothalamus (pusat pengendali utama otak) bekerja sama dengan kelenjar bawah otak. Hormon-hormon yang berfungsi pada perempuan, antara lain hormon estrogen dan progresteron. Mekanisme fungsi organ reproduksi perempuan yang terakhir ditunjukan dengan: menstruasi (menstruasi yang pertama disebut menarche), adalah proses peluruhan lapisan dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah melalui vagina.Menstruasi dimulai saat pubertas, berhenti sesaat waktu hamil atau menyusui dan berhenti saat menopause, ketika seorang perempuan berumur sekitar 40 sampai 50an. Di Indonesia menopause terjadi rata-rata di atas 50 tahun. Ovarium bayi perempuan yang baru lahir mengandung ratusan ribu sel telur, tetapi belum berfungsi. Proses menstruasi berlangsung ketika pubertas, ovariumnya mulai berfungsi dan terjadi proses yang disebut siklus menstruasi (jarak antara hari pertama menstruasi bulan ini dengan hari pertama menstruasi bulan berikutnya) . Dalam satu siklus dinding rahim menebal sebagai persiapan jika terjadi kehamilan (akibat produksi hormon-hormon oleh ovarium). Sel telur yang matang akan berpotensi untuk dibuahi oleh sperma hanya dalam 24 jam. Billa tidak terjadi pembuahan maka sel telur akan mati dan terjadilah perubahan pada komposisi kadar hormon yang akhirnya membuat dinding rahim tadi akan luruh disertai perdarahan (menstruasi) . BEBERAPA HAL ISTILAH Onani / Masturbasi merupakan aktifitas merangsang diri dengan menyentuh atau meraba organ seks yang sensitif saat masa subur. Dari sisi medis tidak mengganggu kesehatan apabila dilakukan secara bersih. Dari sisi psikis harus hati-hati karena menyebabkan ketagihan dan dari sisi fisik dapat menurunkan produktifitas. Keperawanan. Dimulut vagina terdapat selaput dara (hymen), suatu selaput yang akan robek pada saat bersanggama. Artinya dinyatakan sebagai perawan apabila selaput dara belum sobek karena belum menikah atau belum berhubungan seks. Selaput dara dapat juga robek karena kecelakaan atau kegiatan olah raga. Sunat pada perempuan, pemotongan kulit klitoris tidak bermanfaat bahkan bila dilakukan tidak steril menimbulkan infeksi, sehingga secara medis tidak dianjurkan. Organ reproduksi laki-laki adalah : 1. Testis (buah pelir) Ada dua buah, guna : produksi sperma berada dalam skrotum, diluar rongga panggul karena pertumbuhan spermatozoa membutuhkan suhu yang rendah dari pada suhu badan. Spermatozoa bertemu dengan ovum (sel telur) yang matang akan terjadi pembuahan. 2. Skrotum Kantong kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat lipat.Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar relatif tetap 3. Vas deferens (saluran sperma) Saluran yang menyalurkan sperma dari testis menuju ke prostat. panjangnya ± 4,5 cm dengan diameter ±2,5 mm. Saluran ini muara dari Epididymis, saluran- saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Bentuknya berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Spermatozoa yang dihasilkan oleh testis akan berkumpul di epididymis. 4. Prostat dan beberapa kelenjar lainnya Kelenjar yang menghasilkan cairan mani/ sperma yang ikut mempengaruhi kesuburan sperma 5. Uretra Saluran yang berfungsi untuk keluarnya air mani dan air seni. Mulut uretra merupakan awal dari saluran kencing/uretra 6. Penis Berfungsi sebagai alat sanggama, saluran untuk pengeluaran sperma/air seni. Pada keadaan normal, ukuran penis kecil, ketika terangsang secara seksual darah banyak dipompa ke penis sehingga berubah menjadi tegang dan besar disebut sebagai ereksi. 7. Glanns Penis Glans Penis (kepala penis). banyak pembuluh darah dan syaraf ditutupi oleh kulit (preputium). Sunat (lali-laki) dengan membuang kulit preputium. Secara medis sunat dianjurkan karena memudahkan pembersihan penis sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi dan radang. Dan menurut ajaran agama islam, sirkumsisi bahkan sebagai bagian dari ibadah dengan alasan kebersihan. HORMON TESTOSTERON PADA LAKI-LAKI  Masa puber hormon-hormon seksual berkembang pesat, remaja sangat mudah terangsang secara seksual. Pada laki-laki, reaksi dorongan seks adalah ereksi. Karena hormon seksual belum stabil, ereksi bisa muncul tanpa rangsangan seksual. Kondisi yang sering kali muncul secara tak terduga ini bisa membuat remaja laki-laki salah tingkah (kebingungan, menyembunyikan tonjolan di celana gara-gara ereksi).  Perubahan fisik antara lain, berat/tinggi bertambah, berkeringat, kulit/ rambut berminyak (berjerawat), bulu-bulu halus di sekitar ketiak/kemaluan, wajah (janggut dan kumis), jakun, suara berubah menjadi berat, penis dan buah zakar membesar, diikuti mimpi basah. Mekanisme fungsi organ reproduksi laki-laki, antara lain :  Ereksi, diperlukan laki-laki untuk melakukan hubungan seksual. disebabkan rangsangan seksual (sentuhan pada penis atau buah pelir), menonton adegan erotis atau berfantasi seksual (erotis). Ereksi bisa juga terjadi ketika ada gerakan atau getaran, seperti halnya bila kita naik bajaj atau kereta api.  Ejakulasi, keluarnya cairan sperma melalui saluran kemih, terjadi dengan rangsangan atau tanpa rangsangan (mimpi basah). Ejakulasi yang dilakukan dengan rangsangan terhadap organ seks sendiri disebut masturbasi/ onani  Mimpi basah (ejakulasi saat tidur), biasanya saat mimpi erotis. Mimpi basah sebetulnya merupakan salah satu cara alami berejakulasi karena sperma, yang terus menerus diproduksi dan perlu keluar. Keadaan normal bagi remaja laki-laki. Jarang terjadi pada yang menikah karena berhubungan seksual dengan pasangan/isteri. PEMELIHARAAN ORGAN REPRODUKSI Perempuan :  Selama haid, gunakan pembalut, diganti selang 4 jam/ lebih sering  Setiap buang air kecil, siram/basuh alat kelamin dengan air/ tissue  Setiap buang air besar, bersihkan anus dari depan ke belakang (agar sisa kotoran tidak masuk dalam alat kelamin)  Cairan antiseptik vagina akan membunuh mikro-organisme normal yang justru untuk melindungi vagina  Celana dalam jangan ketat serta menyerap keringat dan diganti dua kali sehari Laki-laki :  Sunat, bila belum disunat bersihkan bagian dalam penis dengan menarik kulit penutup (preputium) ke belakang setiap mandi/ buang air kecil.  Celana dalam jangan ketat serta menyerap keringat dan diganti dua kali sehari Risiko reproduksi Kriteria :  Kesiapan fisik, telah selesai fase pertumbuhan (usia 20 tahun).  Kesiapan mental/emosional/psikologis yang stabil (20 tahun).  Kesiapan sosial ekonomi, dapat membiayai kebutuhan ekonomi keluarga Risiko reproduksi  Kehamilan <20 tahun, bayi kecil (BBLR), panggul sempit dan berbagai risiko kehamilan (tekanan darah, keracunan kehamilan dan kejang yang berakibat kematian). Dari hasil penelitian kehamilan usia muda lebih sering menimbulkan kanker rahim. Perawatan Kehamilan, pemeriksaan kehamilan teratur untuk mengetahui perkembangan janin didalam rahim  Pemeriksaan pertama (pada bulan ke 4), untuk mendeteksi antara lain anemia, penyakit menular seksual. imunisasi TT I dan pemberian tablet tambah darah.  Pemeriksaan kehamilan kedua (bulan ke 6/ ke 7)  Pemeriksaan kehamilan ketiga (bulan ke 8), untuk mendeteksi keracunan kehamilan , imunisasi TT II dan rencana tempat dan penolong persalinan.  Pemeriksaan kehamilan keempat (bulan ke 9), untuk memeriksa posisi atau letak bayi, TT ulangan Persalinan risiko tinggi :  4 T : Terlalu muda (< 20 tahun), Terlalu tua (> 35 tahun), Terlalu banyak anak (> 3 orang, dan Jarak kelahiran terlalu dekat (< 3 tahun). AKIBAT 4 TERLALU  Tanda bahaya kehamilan dan persalinan : perdarahan, keluar cairan ketuban, pucat serta berat badan <45 kg, tiba-tiba timbul kejang, bengkak pada kaki, pandangan kabur, sering sakit kepala, tensi meningkat, dan demam dengan suhu di atas 38°celcius. Bila tanda-tanda ini muncul perlu dilakukan rujukan ke Rumah sakit dimana persalinan harus segera ditolong tenaga medis. E. Hubungan Seks Bebas dan Dampaknya Datangnya haid pada remaja putri dan datangnya mimpi basah pada remaja putra, ini sebagai tanda bahwa organ reproduksinya mulai berfungsi (BKKBN, 2008). Berkenaan dengan perubahan tersebut remaja juga mulai merasakan adanya dorongan seksual serta menunjukkan ketertarikan terhadap lawan jenis. Dan akibatnya remaja mulai untuk coba-coba dalam hal seksualitas (Depkes RI, 2001). Pada masa ini remaja juga mulai bersosialisasi dengan sesamanya, berkelompok (membentuk group), dan mengetahui bahkan coba-coba perilaku beresiko seperti merokok, konsumsi obat terlarang, minum-minuman keras, dan bahkan sampai dengan perilaku seks bebas (BKKBN, 2008). Pada kegiatan memasukkan diri ke dalam kemasyarakatan anak wanita dan laki-laki sudah barang tentu ada perbedaan biologis dan kejiwaannya, juga karena adanya perbedaan pandangan sikap dam hidupnya seperti : a. Laki-laki • Aktif memberi • Cenderung unutk memberikan perlindungan • Minatnya tertuju pada hal-hal yang bersifat intelektual, abstrak • Berusaha memutuskan sendiri dan ikut bicara • Sifat objektif b. Wanita • Pasif dan menerima • Cenderung untuk menerima perlindungan • Minat tertuju pada yang bersifat emosional dan konkret • Berusaha mengikut, dan menyenangkan orang tua • Sikap subjektif. Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa perilaku seksual remaja adalah tindakan yang dilakukan oleh remaja berhubungan dengan dorongan seksual yang datang baik dalam dirinya maupun dari luar dirinya. Perilaku seksual merupakan perilaku yang didasari oleh dorongan seksual melalui berbagai perilaku, contohnya adalah berpegangan tangan, berpelukan, cium kering, cium basah, meraba bagian tubuh, petting, oral seksual dan bersenggama (sexual intercourse) (Irawati, 1999). Dampak fisiologis dari perilaku seksual pranikah diantaranya kehamilan tidak diinginkan, aborsi, resiko terkena penyakit Infeksi menular seksual (IMS) dan resiko tertular HIV/AIDS jika remaja melakukan hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan (Santrock, 2003). Kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja dapat meningkatkan resiko kesehatan bagi ibu dan anaknya. Salah satu faktor yang penting dalam kehamilan adalah umur ibu waktu hamil. Usia remaja (dibawah 20 tahun) dianggap sangat berbahaya untuk kehamilan sebab secara fisik tubuh ibu sendiri masih dalam masa pertumbuhan, organ-organ reproduksi masih belum matang. Bayi yang dilahirkan oleh ibu remaja cenderung memiliki berat badan lebih rendah dan kematian pada bayi (Santrock, 2003). Penyakit menular seksual juga merupakan dampak seksual pranikah yaitu merupakan infeksi atau penyakit yang kebanyakan ditularkan melalui hubungan seksual. Beberapa penyakit menular seksual diantaranya adalah Gonnorhea, Sifilis, Chlamydia, dan Herpes genitalis (Santrock, 2003). Dampak fisiologis yang terakhir adalah HIV/AIDS. Kebanyakan remaja yang terinfeksi HIV tidak akan sakit sampai mereka dewasa karena waktu laten yang terjadi sejak terinfeksi untuk kali pertamanya sampai munculnya penyakit berkisar 5 sampai 7 tahun (Santrock, 2003). F. Penutup Masa remaja merupakan pancaroba yang pesat, baik secara fisik, psikis, mental, emosi dan sosial. Penanaman pengertian dan pemahamana tentang Kesehatan Reproduksi Remaja sangatlah penting dimana pengertian Kesehatan Reproduksi adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental maupun sosial yang berkaitan dengan system, fungsi dan proses reproduksi. Reproduksi sendiri merupakan proses alami untuk melanjutkan keturunan. Reproduksi sehat berkaitan dengan sikap dan perilaku sehat dan bertanggung jawab dengan alat reproduksi dan fungsi-fungsinya serta pencegahan terhadap gangguan-gangguan yang mungkin timbul. Maka pemeliharaan kesehatan reproduksi mutlak diperlukan dalam rangka mengembangkan keturunan yang sehat dan berkualitas di masa dewasanya. Ada perbedaan yang unik dari anatomi organ reproduksi berdasarkan jenis kelamin. G. Sumber 1. Materi Pelatihan Konseling Kesehatan Remaja Tk. Provinsi Kalimantan Selatan Th.2011 2. BKKBN. 2006. Pendidikan Seks dan Orang Tua, BKKBN. 3. Depkes RI. 2002. Modul Kesehatan Reproduksi, Departemen Kesehatan RI : Jakarta. 4. Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Penerbit Rineka Cipta : Jakarta. 5. Santrock, J.W. 2003. Adolescence : Perkembangan Remaja, Alih bahasa oleh : Shinto B. A. dan S. saragih, Penerbit Erlangga : Jakarta. 6. Sarwono. 2008. Psikologi Remaja, PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Read More ..