Sabtu, 10 Januari 2009

Diet Untu Menghindari Peningkatan Risiko Diabetes Tipe 2

Diabetes saat ini menjadi penyakit yang mulai menjangkiti penduduk di negara-negara berkembang seperti Indonesia. WHO memperkirakan pada 2030 nanti sekitar 21,3 juta orang Indonesia terkena diabetes.Menurut Ketua Indonesian Diabetes Association (Persadia) Prof.Dr. dr. Sidartawan Soegondo SpPD-KEMD FACE, DM tipe 2 merupakan yang terbanyak diderita, yaitu sekitar 95% dari keseluruhan kasus DM. Diabetes tipe 2 adalah diabetes yang tidak terkait dengan insulin. Faktor risiko terjadinya diabetes tipe 2 antara lain adalah faktor makanan yang dikonsumsi seperti sering mengonsumsi minuman dengan pemanis gula seperti soft drinks dan fruit drink (minuman buah dalam kemasan) serta kurang mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.

Seringnya meminum minuman dengan pemanis gula berhubungan dengan peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2. Demikianlah hasil studi yang dipublikasikan di Archives if Internal Medicine 28 juli 2008. Studi yang dipimpin oleh Julie R. Palmer, Sc.D dari Universitas Boston, membandingkan hubungan antara diabetes tipe 2, pertambahan berat badan dan konsumsi minuman pemanis gula dan minuman sari buah kemasan kepada 43,960 wanita afro-amerika. Sebanyak 17% responden melaporkan meminum 1 buah soft drink setiap hari, 32% melapor meminum minuman sari buah kemasan dengan pemanis sekali setiap hari, serta 22% melapor meminum sedikitnya segelas jus jeruk. Setelah 10 tahun , dilaporkan bahwa 2.713 responden menderita diabetes tipe 2. Responden tersebut adalah wanita yang meminum soft drink dan minuman sari buah kemasan lebih sering. Wanita yang meminum soft drink 1-2 x/hari memiliki peningkatan risiko 24% untuk menderita diabetes tipe 2 dibanding dengan wanita yang meminum kurang dari 1 kali/bulan. Sedangkan wanita yang meminum minuman sari buah kemasan 2x atau lebih/hari memiliki peningkatan risiko 31% untuk menderita diabetes tipe 2 dibanding dengan wanita yang meminum sari buah kemasan kurang dari 1x/hari. Minuman sari buah kemasan yang dimaksud termasuk soda, jus buah, minuman fruit-fortified (minuman dengan rasa buah asli) namun tidak termasuk diet soft drinks dan jus jeruk segar yang tidak berhubungan dengan risiko diabetes. Minuman sari buah kemasan biasanya mengandung kalori sama banyaknya dengan soft drink. Studi ini menyatakan bahwa mekanisme peningkatan risiko diabetes yang berhubungan dengan konsumsi soft drink adalah karena peningkatan berat badan akibat konsumsi kalori yang bayak terdapat di soft drink dan minuman sari buah kemasan.

Konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan ternyata dapat mengurangi risiko menderita diabetes tipe 2. Anne-Helen Harding, Ph.D. dari RS Addenbrooke, Inggris, menganalisa kadar vitamin C dan intake sayur dan buah-buahan pada 21.831 responden (rata-rata berusia 58 th) yang tidak menderita diabetes. Vitamin C adalah indikator yang baik dari kecukupan konsumsi sayur dan buah-buahan. Kemudian 735 responden melaporkan telah menderita diabetes, mereka adalah responden yang kurang mengonsumsi sayur dan buah sehingga kadar vitamin C dalam darah mereka juga kurang.

Sayur dan buah-buahan dapat menurunkan risiko diabetes dengan mencegah obesitas atau dengan menyediakan nutrient yang cukup seperti antioksidan untuk memerangi diabetes. Dibandingkan dengan mengonsumsi minuman buah kemasan, akan lebih baik jika mengonsumsi jus buah alami atau mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan yang cukup agar kita terhindar dari peningkatan risiko menderita diabetes tipe 2. Back to nature is the best way,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar