Sabtu, 17 April 2010

PUSKESMAS SANTUN USIA LANJUT

Proyeksi penduduk lansia di Indonesia diperkirakan 15 juta atau 7,6 % dari asumsi populasi penduduk Indonesia 210 juta, diprediksi pada tahun 2020 kelompok lansia di di Indonesia mencapai 28 juta, namun realita berkata lain 55,7% lansia masih berperan sebagai kepala keluarga usila umumnya berpendidikan rendah serta data jumlah lansia yang berisiko terlantar berkisar 5 juta.
Provinsi Kal.Tim daerah yang kaya emas hitam namun faktanya 15 ribu dari 460 ribu usila hidup terlunta-lunta karena tidak punya keluarga, tidak punya ketrampilan dan ketidakmampuan mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari (Indang T,2007).
Hasil studi lembaga demografi UI menyatakan sekitar 17 % mengalami sakit dalam waktu sebulan yang lalu, 9 % setahun yang lalu pernah dirawat di RS dan sekitar 74 % lansia mengalami berbagai penyakit kronis.
Data surkesnas 2001 menemukan derajat kesehatan lansia yang masih rendah hal ini ditopang data prevalensi kasus hipertensi mencapai (42,9%), penyakit sendi ( 39,6%), anemia (46,3%), penyakit jantung dan pembuluh darah (10,7%) dan cenderung meningkat dan proporsi lansia yang mengalami cacat (88,9%)


Legalitas usila di Indonesia ditempatkan pada posisi yang terhormat sesuai UU kesehatan 23 tahun 1992 pasal 19 yang memuat pentingnya upaya memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kemampuan lansia agar tetap mandiri dan produktif.
Didukung UU No.13, tahun 1998 menyatakan pelayanan kesehatan ditujukan untuk memelihara, meningkatkan derajat dan kemampuan lansia.
Terkait hak azazi manusia UU no.39 tahun 1999 memuat setiap penyandang cacat, usia lanjut.. berhak memperoleh perawatan, pendidikan pelatihan dan bantuan khusus dari Negara
PUSKESMAS SANTUN USIA LANJUT
Keberhasilan Pembangunan bidang kesehatan umur harapan hidup
Populasi Usia Lanjut
Visi Indonesia Sehat 2010, pergeseran pelayanan medis menjadi pemeliharaan kesehatan ( Preventif dan Promotif )
Fokus penanggulangan kesehatan : upaya menyehatkan keluarga dan masyarakat

Strategi Pelayanan Usia Lanjut
Pencegahan
Pemeliharaan
Peningkatan Kesehatan
Penyembuhan
Pemulihan

Strategi Puskesmas Santun Usia Lanjut

Acuan Pengelolaan Program Usia Lanjut untuk Peningkatan Kualitas dan Pengembangan Pelayanan

Puskesmas Santun
Usia Lanjut

Puskesmas yang melakukan pelayanan kesehatan kepada pra usia lanjut dan usia lanjut meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

Unsur Puskesmas Santun Usia Lanjut
Pro Aktif
Fasilitas tersendiri di Puskesmas
Santun : sopan, hormat, dan menghargai sosok insan lebih tua dan dorongan mandiri shg derajat kesehatan optimal
Pelayanan oleh tenaga Profesional dengan kerjasama lintas sektor dan swasta yang berazaskan kemitraan
Pelayanan standar teknis



Aspek Pembinaan dan Pelayanan Kesehatan

Promotif
* Sasaran langsung : Usila berdasarkan umur
* Sasaran tidak langsung : penyuluhan
Preventif
Pemeriksaan dini dan pemeliharaan kesehatan
3. Kuratif
4. Rehabilitatif
mengembalikan secara maksimal dan kemandirian usia lanjt


Ciri Puskesmas Santun Usia Lanjut
Pelayanan baik, berkualitan dan sopan
Kemudahan pelayanan usila
Keringanan atau penghapusan biaya
Dukungan usila untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan agar sehat dan mandiri
Pelayanan Pro-aktif, sasaran sebanyak mungkin di wilayah kerja Puskesmas
Kerjasama lintas program dan lintas sektor

Pelayanan Baik, Berkualitas dan Sopan

Sabar
Penjelasan secara tuntas
Pelayanan sesuai Prosedur
Menghargai usila dengan sopan dan santun

Usia Lanjut
Seorang laki-laki atau perempuan yang berusia 60 tahuna atau lebih, baik secara fisik masih potensial ataupun sudah bermasalah

Kesehatan Usia lanjut
Kesehatan meliputi jasmani, rohani maupun sosial


Usia Lanjut
Laki-laki atau perempuan yang berusia 60 tahun atau lebih baik secara fisik masih mampu ataupun karena sesuatu hal tidak mampu lagi
Kesehatan Usia lanjut
Kesehatan individu yang berusia 60 tahun keatas baik secara jasmani, rokhani ataupun sosialnya

Pelayanan Usia lanjut

Memelihara kondisi kesehatan
Melakukan diagnosa dan pengobatan yang tepat
Memelihara kemandirian secara maksimal
Memberi bantuan moral dan perhatian

Sasaran Pembinaan
Sasaran langsung
Kelompok menjelang usila : 45-59 tahun
Kelompok Usila ; 60-69 tahun
Kelompok Usila Resiko Tinggi :
Usila umur lebih 70 tahun dan usila penderita sakit
Sasaran tidak langsung
Keluarga dimana usila tinggal
Petugas panti werda
Organisasi sosial, LSM


Peubahan Usia Lanjut
Perubahan Fisiologis
warna rambut berubah, kelainan gigi, gangguan pencernaan,tonus otot berkurang ( keriput)
Penyakit
Osteoporosis, Hypertensi / Stroke, diabetes Mellitus, penyakit kardiovaskuler, gangguan pencernaan, gangguan fungsi reproduksi
TERIMA KASIH

Sumber :Materi Kuliah Keperawatan Komunitas
Dosen : Samsul Firdaus
STIKES Muhamdiyah Banjarmasin

2 komentar:

  1. Permisi .. boleh minta sumber data yang Anda tuliskan diawal tulisan ini?
    terimakasih ...

    Salam kenal,
    anne

    BalasHapus
  2. Terima kasih, mohn maaf ternyata aku lupa nanya pada dosen mata kuliah tersebut. sekali mohon maaf.

    BalasHapus